Renungan Harian Kristen Singkat

Menjadi Pelayan Tuhan yang Penuh Integritas


Renungan Kristen Singkat : Sekedar Berbagi Renungan Kristen Singkat


Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. (Matius 23 : 23)


Menjadi Saksi Kristus adalah panggilan bagi setiap orang Kristen. Kita dituntut agar melalui kehadiran kita di tengah masyarakat, orang bisa merasakan berkat Tuhan dan berjumpa dengan Kristus.  

Tetapi menjadi saksi Kristus bukan masalah gampang, bukan hanya tentang pandai berkotbah tentang injil, atau masalah rajin beribadah atau rajin melayani di gereja. Menjadi saksi Kristus adalah masalah integritas kita sebagai manusia, yaitu bagaimana orang lain merasakan kehadiran kita di dunia. Sebab orang tak akan tertarik untuk mengenal Kristus melalui kehadiran kita, kalau tindak tanduk kita tidak menarik hati mereka.

Masalah ini pernah disinggung Tuhan Yesus saat mengkritik ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi di Israel. Padahal mereka dikenal sebagai orang-orang yang taat mengikuti hukum taurat : rajin beribadah, rajin belajar kitab suci, memelihara hari Sabat, rajin berpuasa, taat membayar persepuluhan ke tempat ibadahnya, taat menjaga diri dari kenajisan, dsb. Menjadi pelayan Tuhan yang taat beribadah tak cukup menjadikan mereka sebagai pelayan Tuhan yang berintegritas. Oleh sebab itu Yesus mencerca mereka.

Yesus menyatakan bahwa ada tiga hal yang penting harus dilakukan agar kita bisa menjadi pelayan Tuhan yang baik, yaitu :
  • Kesetiaan : ketaatan kita beribadah dan komitmen dalam melayani
  • Keadilan : menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, benar bilang benar, salah bilang salah
  • Belas Kasihan : punya hati, suka menolong orang lain
Ketiga hal itu tidak bisa diabaikan salah satunya, semua harus dilakukan. Yesus menyebut ketiganya sebagai hal terpenting dalam hukum Taurat.

Melayani Tuhan harus setia, tapi punya belas kasihan. Kalau tidak akan seperti ahli Taurat yang sering membunuh dan menyiksa orang yang dianggap berbeda aliran, dengan alasan menegakkan hukum Taurat. Pembunuhan Stefanus dan penganiayaan jemaat Kristen di Kisah Para Rasul  menggambarkan bagaimana ahli Taurat dan orang Farisi menegakkan hukum Taurat tanpa belas kasihan.

Melayani Tuhan juga harus berdasarkan keadilan. Kalau tidak akan seperti Imam-Imam Kepala dan Mahkamah Agama Yahudi yang sering berdusta, memutarbalikkan kebenaran, menghasut orang agar menghukum yang benar dan membebaskan yang salah. Contohnya mereka berusaha memberikan kesaksian palsu agar Yesus dihukum mati, karena takut kehilangan kedudukannya. Malahan Barabas yang telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan mereka bela. Dalam Matius 27 dicatat kesaksian demikian : "


57. Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua.
58. Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu.
59. Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati,
60. tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta......
(Matius 27 : 57-60a)

Dan memang menjadi pelayan Kristus harus punya kesetiaan. Kalau tidak punya komitmen dalam melayani, tak mungkin kita bisa menjadi pelayan Tuhan yang baik. Bahkan bisa-bisa undur atau murtad kalau menghadapi tantangan.

Setia, adil, dan memiliki belas kasihan pasti menjadikan kita sebagai pribadi yang disukai oleh siapa pun. Dimana pun kita ditempatkan, kita bisa menjadi saksi Kristus bagi sesama.

Renungan Harian Kristen Singkat

Gereja Kristus Yang Esa


Renungan Kristen Singkat : Sekedar Berbagi Renungan Kristen

38. Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."
39. Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.
40. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita.
41. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."
(Markus 9 : 38 -41)

12. Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.
13. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.
14. Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.
15. Andaikata kaki berkata: "Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
16. Dan andaikata telinga berkata: "Karena aku bukan mata, aku tidak termasuk tubuh", jadi benarkah ia tidak termasuk tubuh?
17. Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?
18. Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.
19. Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?
20. Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.
21. Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau."
22. Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan.
23. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.
24. Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus,
25. supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.
26. Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.
27. Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.
(1 Korintus 12 : 12 - 27)

Cerita di Markus 9 : 38 - 41 di atas menyatakan bagaimana Yesus menegor Rasul Yohanes dan kawan-kawannya karena melarang orang lain untuk mengusir setan dengan nama Yesus, hanya karena orang itu bukan anggota rombongan mereka. Tapi jelas orang yang dilarang itu percaya pada Yesus, karena ia bisa melakukan mukjizat demi nama Yesus. Tidak mungkin ia bisa mengusir setan demi nama Yesus kalau ia tidak percaya pada Yesus dan tidak akrab dengan firman Tuhan. 

Hal yang dilakukan oleh Rasul Yohanes dan kawan-kawannya juga dilakukan oleh gereja masa kini. Gereja terpecah-pecah dalam banyak denominasi dan menganggap gereja dengan denominasi lain berbeda. Contohnya di Indonesia kita kenal gereja Katolik dan Protestan. Gereja Kristen masih terbagi lagi atas gereja anggota-gereja PGI dan gereja kharismatik seperti GBI. Padahal yang membedakan satu sama lain sebenarnya hanyalah doktrin, yang tak lain adalah cara penafsiran Alkitab yang berbeda-beda. 

Tapi begitu besarnya perbedaan antara denominasi sehingga ada gereja yang menganggap denominasi lain salah. Contohnya ada gereja yang sampai mengharuskan anggota jemaat pindahan dari denominasi lain untuk dibaptist ulang. Dengan kata lain dianggap bahwa baptisan dari gereja denominasi lain tidak sah. Belum lagi sering kita dengar ejekan kepada gereja lain, seperti Gereja Kurang Iman, Gereja Kurang Persembahan, dsb. Lalu timbul pertanyaan apakah beda doktrin menyebabkan Yesus yang disembah di gereja yang beda denominasi menjadi Yesus yang berbeda  ? Bukankah hanya ada satu Yesus, yaitu Yesus Sang Kepala dari semua gereja ?

Firman Tuhan di 1 Korintus 12-13 menegaskan demikian: "Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh."

Semua murid Yesus adalah  saudara, semua adalah anggota tubuh Kristus. Sebab dalam satu Roh kita semua telah dibaptist menjadi satu tubuh dan diberi minum dari satu Roh. Maka Doktrin kita boleh berbeda, cara ibadah kita boleh tak sama, tapi kita tetap anggota tubuh Kristus yang sama.

Kita perlu mengingat kembali perkataan Yesus pada Yohanes di Markus 9 tadi : ".....Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku. Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita."

Gereja denominasi lain bukan musuh kita. Selamat mewujudkan Gereja Kristus Yang Esa.

Renungan Kristen
 

RENUNGAN KRISTEN. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com