Renungan Harian Kristen Singkat

Iman yang Hidup VS Iman yang Mati


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen

14. Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
15. Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
16. dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
17. Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
18. Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
19. Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
20. Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? (Yakobus 2 : 14-20)

Di tahun 1990-an pernah ada acara lucu di TV yang bernama "Bursa Komedi". Iklan acara komedi itu juga sangat lucu. Ditampilkan seseorang diwawancarai oleh reporter televisi, "Mas, Mas, bagaimana tanggapan Mas tentang acara Bursa Komedi di televisi?" Maka jawab pria yang diwawancarai itu, "Bursa Komedi itu lucu sekali, deh!!". Kemudian reporter itu kembali melontarkan pertanyaan kepada pria itu,"Si Mas sudah nonton Bursa Komedi, atau belum?" Dan narasumber itu menjawab, "Belum !!"

Hal ini kelihatan lucu dalam pemandangan kita. Tapi tanpa sadar banyak orang Krsiten juga melakukan hal lucu yang serupa dengan itu dalam kehidupan iman kita.

Banyak orang Kristen dengan berani  mengaku bahwa dirinya adalah umat Tuhan. Tapi sebenarnya mereka tidak lebih dari orang Kristen KTP (Kartu Tanda Penduduk) saja. Mereka mengaku sebagai orang Kristen dengan mulut, tapi tidak mau melakukan tanggung jawabnya sebagai umat Kristiani. Contohnya banyak orang Kristen yang menilai kehadiran di ibadah Gerejawi sudah bukan hal yang penting.

Fakta ini bukan hanya isapan jempol. Saya tak tahu pasti hitungannya secara angka di Indonesia. Tapi ada data tentang hal ini di United Kingdom, yang dimuat di http://www.whychurch.org.uk/trends.php. Di sana dinyatakan bahwa dalam report yang dipublikasikan oleh Tearfund di April 2007, prosentase pengikut Kristus di UK yang masih datang ke gereja sekali sebulan adalah hanya 15%. Dinyatakan bahwa dalam laporan sebelum-sebelumnya, mereka masih membuat survei atas kehadiran mingguan di gereja, namun karena angka kehadiran orang di gereja terus menurun, maka saat ini survei atas kehadiran orang di gereja dibuat atas dasar bulanan. Coba anda bayangkan, 15% itu adalah angka populasi yang datang ke gereja rata-rata hanya sekali sebulan. Berarti sisanya hanya hadir di gereja tiap hari raya saja, atau malah tidak pernah hadir di gereja sama sekali. Itu adalah sebuah fakta di negara yang mayoritas penduduknya umat Kristiani.

Yakobus 3 : 14-20 telah memberi pelajaran penting kepada kita tentang iman. Iman yang baik adalah iman yang terefleksi dalam tindakan dan perkataan kita. Untuk bisa seperti itu, iman harus dipupuk melalui kesadaran untuk senantiasa berdoa, belajar firman Tuhan, bersekutu dengan saudara seiman, dan mempraktekkan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Beriman tidak cukup hanya sebatas pengakuan di bibir saja. 

Alkitab dalam Yakobus 2 : 19, menyatakan bahwa setan-setan pun juga percaya kepada Tuhan yang satu, dan mereka gemetar. Dan bahkan Alkitab juga menyatakan bahwa setan-setan pun mengakui bahwa Kristus adalah yang Kudus dari Allah (Lukas 4 : 34). Maka apakah lebihnya sebuah iman Kristen, kalau hanya sebuah ucapan di bibir saja, dibandingkan iman yang dimiliki oleh setan-setan itu?

Dan satu hal lain yang lebih penting adalah, kita beriman kepada Kristus bukanlah untuk diakui oleh orang lain bahwa kita ini orang saleh. Beriman kepada Kristus bukan masalah identitas kita di KTP, bukan juga masalah memakai kalung salib di leher kita, tapi adalah masalah keselamatan kita. Yesus sudah berpesan, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.(Matius 7 : 21)."

Melakukan kehendak Bapa di sorga berarti kita harus selalu rajin berdoa, rajin belajar Firman Tuhan, rajin datang ke pertemuan-pertemuan ibadah, rajin bergaul dengan saudara seiman, dan saling menasehati, saling memperhatikan, saling mendorong dalam perbuatan baik.

Bila iman kita bertumbuh, dengan sendirinya iman itu akan terefleksi dalam tindakan dan ucapan kita. Namun untuk sampai ke tahap itu diperlukan sebuah pergumulan yang panjang, termasuk kesediaan kita untuk hadir di pertemuan-pertemuan ibadah Gerejawi. Setujukah anda?

Renungan Kristen
 

RENUNGAN KRISTEN. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com