Renungan Harian Kristen Singkat

Yesus Kristus Penebus Manusia


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Ranungan

14. Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.
15. Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
16. Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.
17. Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
18. Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.
19. Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. (Roma 5 : 14-19)

Dalam konsep agama Kristen, semua manusia lahir bedosa. Konsep ini berbeda dengan konsep yang dianut beberapa agama lain, dimana seorang bayi dianggap lahir suci. 

Dosa yang dimaksud oleh pengertian Kristen adalah dosa asal, yaitu dosa yang dilakukan oleh Adam dan Hawa saat mereka mencicipi buah terlarang di Taman Eden atas bujukan si Iblis. Dosa awal ini adalah benih dari dosa-dosa selanjutnya, yang dimulai dengan saling melempar kesalahan saat ditanya mengapa mereka melanggar perintah Tuhan dengan memakan buah yang dilarang (Adam menyalahkan istrinya, Hawa menyalahkan Iblis si ular itu). Dengan adanya dosa asal ini, Adam, Hawa, dan Iblis beserta keturunannya tidak berhak lagi tinggal di Taman Eden.

Manusia lahir dalam dosa. Mengapa begitu?

Dosa awal diturunkan juga kepada semua keturunan Adam dan Hawa, sehingga mulai saat itu semua manusia sejak lahir tidak lagi berhak masuk ke taman Eden. Bila bayi lahir tidak dalam dosa, maka seharusnya setelah lahir, ia bisa masuk ke Taman Eden. Bila bayi lahir tanpa dosa, berarti bayi yang meninggal otomatis akan masuk ke surga. Sebab hanya manusia yang tak berdosa yang boleh masuk ke Taman Eden. Tapi semua manusia harus hidup di dunia, harus berjerih untuk mendapatkan makanan di dunia. Semua lahir dalam keadaan telanjang. Semua wanita harus berjerih payah untuk melahirkan. Bahkan semua bayi lahir di dunia dalam kesusahan  dan kelemahan.

Semua bayi pasti menangis saat dilahirkan. Pikiran bawah sadar bayi seakan tersadar bahwa dirinya telah terbuang dari Taman Eden akibat dosa asal yang dilakukan oleh Hawa. Akibat dosa Hawa, maka Adam dan semua keturunannya telah ikut menanggung akibat dari dosa.

Dunia memang tempat tinggal kita sementara. Tuhan memberi kita berbagai aturan yang harus kita taati. Peraturan itu sesungguhnya dibuat agar manusia menjadi baik. Peraturan itu memberi pengetahuan kepada manusia, apa yang baik dan apa yang buruk untuk dilakukannya. Bagi manusia yang taat kepada peraturan dari Tuhan, akan diperhitungkan sebagai kebaikannya. Namun bila manusia melanggar peraturan Tuhan, ia akan berdosa. Dosa menghalangi hubungan manusia dengan Tuhan. Upah dosa adalah maut. Bila ternyata manusia lebih banyak dosanya ketimbang kebaikannya, ia pasti sedang menuju ke neraka. Ia tak akan diterima di surga di kehidupan masa datang.

 Akibat dari dosa adalah kesulitan di dunia dan maut saat ajal kita tiba. Sejak Adam sampai ke Musa telah terbukti bahwa tidak ada satu pun manusia yang dianggap cukup baik untuk tidak pernah berdosa. Bahkan para Nabi juga pernah jatuh dalam dosa. Kita ingat Abraham pernah berbohong kepada Abimelekh (Kejadian 20), Daud bersekongkol untuk membunuh Uria dan mengambil istrinya untuk dijadikan istri (2 Samuel 11), Salomo memperistri banyak perempuan asing dan terseret ikut menyembah berhala (1 Raja-Raja 11), dan Musa telah memelintir perkataan Tuhan di Gurun Zin (Bilangan 20).

Jadi mengapa diperlukan Yesus untuk menebus dosa manusia? Karena tanpa Yesus tidak pernah ada jaminan bahwa manusia, betapa pun baiknya kelihatannya, akan diterima masuk ke surga. Bahkan bayi yang baru lahirpun, bila kemudian meninggal, tidak bisa dijamin akan masuk surga. Sebab mungkin bayi itu sendiri belum melakukan perbuatan dosa, tapi ia sudah mewarisi dosa asal dari Adam dan Hawa di dalam dirinya.

Maka Allah telah berprakarsa untuk menyelamatkan manusia. Tuhan menghargai berbagai usaha manusia sejak Adam sampai ke Musa untuk berusaha menjadi orang baik. Tuhan menghargai usaha manusia untuk mencari Allah. Maka Allah sudi melakukan suatu untuk menghapus dosa awal yang diwarisi setiap manusia dari Adam dan Hawa.Maka Yesus turun ke dunia untuk menghapus dosa manusia melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib.

Semua dosa termasuk dosa awal ada hukumannya. Dosa tidak bisa begitu saja dihapuskan kalau hukumannya tidak dilaksanakan atau dibayarkan oleh suatu kebaikan. Maka Yesus menghapus dosa awal manusia dengan menanggungnya dalam suatu siksaan yang sangat pedih, dan melalui suatu perbuatan kasih kepada umat manusia. 

Yesus adalah satu-satunya manusia yang tak berdosa. Apa buktinya?

Yesus adalah seorang nabi. Sama dengan nabi-nabi lain ia adalah seorang yang baik. Tapi Ia punya satu kelebihan dari pada orang baik lainnya, yaitu ia tidak mewarisi dosa asal dari Adam dan Hawa. Sebab Yesus dikandung oleh Maria bukan sebagai hasil hubungan biologis dari manusia. Yesus adalah satu-satunya manusia yang tidak punya ayah biologis.

Yesus dikandung dari Roh Kudus. Beberapa agama lain juga memuat ini di kitabnya. Sekali lagi, Yesus dikandung oleh Roh Kudus, dan Maria hanya sebagai perantara untuk melahirkan-Nya di dunia. Oleh sebab itu Yesus tak mewarisi dosa asal yang diturunkan ke manusia lain dari Adam dan Hawa. Jadi Yesus adalah satu-satunya orang baik yang tidak memiliki dosa sama sekali.

Abaraham, Daud, Salomo, Musa, dan nabi-nabi lain mungkin adalah orang baik. Tapi mereka adalah orang-orang yang mewarisi dosa asal dari Adam dan Hawa. Jadi meskipun mereka juga orang baik, tapi mereka adalah juga orang berdosa, yaitu memiliki dosa asal yang diwariskan dari nenek moyangnya.

 Kalau Yesus tidak berdosa, mengapa ia tidak tinggal di sorga dan malah lahir dunia?

Satu-satunya alasan Yesus meninggalkan sorga, dan lahir di dunia menjadi manusia, bukanlah karena ia juga dibuang dari Taman Eden karena mewarisi dosa asal. Ia mengesampingkan hak-Nya untuk tinggal di sorga selamanya, dan menjadi manusia di dunia melalui kandungan Maria adalah atas pilihan-Nya sendiri. Tujuan-Nya adalah untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa asal. Sebab Allah melihat bahwa manusia tidak bisa menghapus dosa asal tanpa bantuan Tuhan sendiri.

Maka datanglah Yesus sebagai manusia. Ia menjadi seorang nabi, sekaligus menjadi surat Allah yang terbuka. Selama hidup Ia mengajarkan kepada manusia tentang perintah Allah untuk dilaksanakan, agar manusia bisa menjadi orang baik. Dan di akhir keberadaannya sebagai manusia, Yesus telah meniadakan dosa asal dengan membayar hukumannya dengan darah-Nya. Maka Ia yang tidak berdosa telah rela dihukum, untuk membayar hutang dosa asal akibat kesalahan Adam dan Hawa.

Dan begitu Ia selesai menyelesaikan tugasnya, yaitu setelah Ia selesai menebus manusia dan meyakinkan murid-murid-Nya bahwa Ia telah bangkit, Ia diangkat kembali ke surga dengan disaksikan oleh beberapa dari murid-murid-Nya. Kini Yesus telah berada kembali di surga bersama dengan Allah Yang Maha Tinggi.





Yesus dihukum di atas kayu salib bukan karena Ia berdosa.

Yesus dihukum  bukan karena Ia telah berdosa. Secara hukum  dunia mau pun hukum akhirat, Yesus tidak memiliki satu pun dosa yang menyebabkan-Nya layak dihukum.
  • Ia tidak mengajarkan untuk menentang pemerintah, tidak mengajarkan yang jahat, tidak mencuri, membunuh, berzinah, atau melakukan tindakan kriminal apa pun.
  • Di dunia, Ia adalah orang baik, sehingga Ia bukan orang berdosa.
  • Ia tidak lahir di dunia akibat hubungan biologis dari sepasang manusia, sehingga Ia tidak seperti manusia lain yang mewarisi dosa asal, yaitu dosa keturunan yang diwariskan dari Adam dan Hawa.
Bahkan saat akan dihukum, Pontius Pilatus telah menawarkan diri untuk membebaskan Yesus, tapi Yesus menolaknya.
Yesus dihukum sebagai sarana untuk melunasi hutang darah dari dosa asal yang melekat dari manusia sebagai warisan dari Adam dan Hawa. Maka setelah Yesus menebus umat manusia, tidak ada lagi dosa asal yang melekat pada manusia yang percaya pada tindakan Yesus di atas kayu salib.

Apa akibat dari penebusan Yesus?

Melalui penebusan Yesus di atas kayu salib, maka ada pembenaran. Manusia yang telah berbuat baik dan percaya kepada Yesus akan dibenarkan oleh Allah, sehingga akan diterima di sorga saat kita meninggal. Bahkan bayi yang baru lahir, bila orang tuanya sudah menjadi pengikut Yesus pasti masuk ke surga. Mengapa?

Karena Yesus memegang kuasa pembebasan manusia dari dosa asal. Ia telah membayar lunas hutang dosa asal tersebut, dan ia berkuasa membebaskan siapa-pun yang percaya dan mengikuti firman-Nya dari dosa keturunan tersebut.

Maka bagi pengikut Yesus yang telah berusaha untuk menjadi orang baik pasti masuk surga.

Setelah penebusan Yesus, manusia akan diselamatkan bukan karena perbuatan baiknya, tetapi karena dibenarkan oleh karena imannya. Sebab siapakah diantara manusia, kecuali Yesus yang tidak berdosa? Sebaik-baiknya manusia ,  ia pasti pernah berbuat dosa, dan ada dosa keturunan yang diwariskan dari Adam dan Hawa. Dan siapakah manusia yang berani berkata bahwa ia telah berlaku begitu baiknya sehingga sudah layak masuk ke surga? Sanggupkah anda berkata bahwa saya sudah cukup baik untuk diterima Allah masuk ke surga hari ini? Atau pernahkah ada tokoh agama apa pun yang berani mengklaim bahwa ia telah mengumpulkan pahala lebih banyak dari dosa sehingga sudah layak masuk sorga? Dalam hati kecil kita, kita pasti sadar bahwa kita manusia yang tak akan pernah layak di hadapan Allah. Hari ini kita minta ampun  di hadapan Allah, besok kita membuat dosa lain lagi.

Maka orang yang percaya kepada Yesus akan dibenarkan oleh iman percayanya. Hal ini adalah sebagai penggenapan dari Hukum Taurat, dimana manusia akan diselamatkan karena imannya, bukan karena perbuatannya. Manusia yang berdosa dan tidak benar, bisa dibenarkan oleh Allah karena imannya. Bukan karena Ia cukup baik untuk dapat diterima kembali di sorga, tetapi karena dosanya tidak diperhitungkan oleh Allah.

Yesus telah mengalahkan dosa asal, Ia telah mengalahkan maut. Ia berkuasa untuk membebaskan siapa pun yang diingininya dari kuasa dosa. ia telah memberi syarat, siapa yang percaya kepada-Nya dan melakukan Firman Allah pasti diberinya kebebasan dari dosa. Walau pun kita tak terlalu baik, kalau kita percaya akan hal ini, kita pasti akan diselamatkan oleh Yesus dari segala hukuman akibat dosa, dan dilayakkan-Nya untuk masuk ke dalam surga.

Rasul Paulus menjabarkan hal ini sebagai berikut :

1. Jadi apakah akan kita katakan tentang Abraham, bapa leluhur jasmani kita?
2. Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah.
3. Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."
4. Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya.
5. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
6. Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya:
7. "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa-dosanya;
8. berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."(Roma 4 : 1-8 )


Demikianlah, kita yang memiliki iman kepada Yesus dengan percaya dan taat firman-Nya, pasti akan dibenarkan oleh Allah. Kita memiliki jaminan untuk masuk surga setelah masa kehidupan kita di dunia berakhir. Semua itu bukan karena perbuatan kita telah menghasilkan pahala yang begitu banyak, sehingga kita layak masuk surga, tapi hanyalah karena belas kasihan Allah belaka.

Renungan Kristen






 

RENUNGAN KRISTEN. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com