Renungan Harian Kristen Singkat

Fitnah Lebih Kejam daripada Pembunuhan


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen
 

4. Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.

5. Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.

6. Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!"(Daniel 6 : 4-6)

Dalam Bahasa Indonesia ada perihasa berbunyi "Fitnah Lebih Kejam daripada Pembunuhan." Hal itu memanglah benar adanya.

Fitnah adalah menuduh orang yang tak bersalah untuk dihukum atas kesalahan yang tidak dibuatnya. Akibat fitnah, orang yang tak bersalah pasti akan dihukum, dan "dibunuh secara karakternya", karena ia akan disebut sebagai penjahat atau yang bersalah. Akibat fitnah, maka orang yang terhasut oleh fitnahan itu juga ikut berdosa, dengan menghukum orang yang tak bersalah, walau mungkin hal itu terjadi dalam ketidaktahuannya. Orang yang terhasut juga bisa terseret dosa melindungi orang yang bersalah, pelaku kejahatan yang sesungguhnya...

Fitnahan bisa terjadi karena ada orang lain iri terhadap orang baik, atau ada orang yang ingin menyembunyikan kejahatannya dengan "lempar batu sembunyi tangan". Sebuah fitnah adalah sebuah dosa yang kompleks dan akan merugikan banyak pihak, baik si korban mau pun orang yang terhasut. Maka saat ada tuduhan kejahatan kepada seseorang, kita tidak boleh serta merta memvonis seseorang tanpa pemeriksaan terlebih dahulu dan memberinya kesempatan untuk memberi pembelaan. 

Salah satu cerita tentang fitnah terjadi pada Daniel di masa pemerintahan Raja Darius dari Media. Dikisahkan bahwa Daniel adalah seorang dari tiga Wakil Raja yang diberi kuasa oleh Darius atas kerajaannya. Ia bekerja sangat baik, sehingga Raja Darius sangat menyayanginya, dan ingin menempatkan Daniel sebagai kuasa atas seluruh kerajaannya. Akibatnya dua para pejabat tinggi lainnya merasa iri dan khawatir, karena kalau demikian maka jabatan Wakil Raja yang mereka sandang akan diberikan kepada Daniel. Maka mereka mencari cara untuk menyalahkan Daniel, namun tak dijumpai satu pun cacat cela padanya.

Dalam Daniel 6 : 5-6 dicatat demikian : "Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya. Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!"". Saat itu pun tak ada larangan bagi siapa pun untuk beribadah kepada Allah, tapi 2 Wakil Raja yang iri pada Daniel, telah sepakat menjebak Raja Darius untuk membuat hukum yang pasti akan dilanggar oleh Daniel. Maka mereka menipu Raja untuk mengeluarkan peraturan bahwa selama 30 hari, seluruh manusia yang hidup di wilayah kekuasaan Raja Darius tidak boleh menyampaikan permohonan kepada siapa pun kecuali kepada Raja. Siapa yang melanggar akan dihukum mati dengan dimasukkan ke dalam goa singa. Peraturan itu disahkan untuk tidak bisa dibatalkan, termasuk oleh Raja Darius sendiri...

Tapi demi mendengar peraturan baru yang dibuat untuk menjebaknya, Daniel tak peduli karena ia yakin bahwa ia harus tetap menyembah Allah seperti biasanya. Ia tak takut kalau karena melakukan kebenaran, ia akan dihukum...Maka ia tetap meyembah Allah 3 kali sehari seperti biasanya. Maka akhirnya Daniel tertangkap tangan telah melanggar hukum yang telah dibuat khusus untuk menjebaknya itu. Dan Daniel pun akhirnya dimasukkan ke dalam goa singa untuk mentaati hukum itu...

Raja Darius merasa sangat menyesal setelah tahu bahwa ia telah dijebak oleh 2 orang Wakil Raja itu, untuk mencelakakan Daniel. Ia berusaha mati-matian untuk menyelamatkan Daniel, tapi tak bisa. Ia pun merasa sedih sehingga semalaman tak bisa tidur, ia berpuasa dan tak mau dihibur oleh penari-penari seperti di hari lainnya....Tapi Allah tidak tinggal diam, saat upaya secara manusia sudah tak ada jalan, Allah mengirimkan malaikat sehingga mulut singa-singa itu dikatupkan, dan mereka tidak menyentuh Daniel....

Maka pagi-pagi sekali, Raja Darius datang ke goa untuk melihat keadaan pegawai kesayangannya itu, dan saat tahu bahwa Daniel selamat, ia segera menyuruh orang-orang menarik Daniel dari dalam goa singa itu.

Pembalasan buat yang jahat selalu ada...Maka Raja Darius segera menyuruh untuk menghukum kedua Wakil Raja yang telah menjebaknya untuk mencelakai Daniel. Kedua Wakil Raja yang jahat itu,  beserta istri dan anak-anaknya, dimasukkan ke dalam goa singa itu...Belum juga mereka sampai ke dalam dasar goa itu, singa-singa itu telah mengoyakkan dan menghancurkan tulang-tulang mereka....

Dari renungan singkat ini kita belajar bagaimana seorang yang telah berlaku tanpa cacat pun bisa menjadi korban fitnah...Namun yang paling bahaya adalah kalau kita terhasut oleh omongan pemfitnah untuk ikut menghukum orang yang tak bersalah...

Maka orang Kristen tidak boleh menghukum seseorang tanpa memeriksa keadaan sebenarnya terlebih dahulu..Dan tidak boleh menghukum seseorang tanpa memberi kesempatan kepadanya untuk membela diri..

Kisah Daniel di atas juga mengingatkan kita bahwa Tuhan itu tak pernah tidur..Tuhan melihat setiap ketidakadilan di muka bumi ini, dan bagi pelaku ketidakadilan pasti akan ada hukumannya dari Tuhan...

Fitnah memang lebih kejam daripada kejahatan...!! Tapi Allah kita adalah pembela keadilan...

Renungan Kristen
 

RENUNGAN KRISTEN. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com