Renungan Harian Kristen Singkat

Tahapan Menuju Kesempurnaan Iman


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen

2. Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.

3. Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.

4. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

5. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,

6. dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,

7. dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

8. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.

9. Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.

10. Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

11. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.(2 Petrus 1 : 2-11)

Setiap Kebaktian Minggu, orang Kristen mengucapkan Iman Rasuli sebagai pernyataan Iman kita terhadap Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus dengan segera keberadaan dan akibat dari keberadaan-Nya itu. Kita percaya bahwa Allah adalah pencipta langit dan bumi beserta segala isinya. Kita percaya bahwa untuk keselamatan umat manusia, Allah telah menebus hutang dosa manusia melalui pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib. Kita percaya bahwa saat menunggu kedatangan Yesus Kristus kedua kali sebagai Raja, Allah telah mengaruniakan Roh Kudus sebagai penuntun kita, agar kita selalu tunduk pada tuntunan Roh Kudus, sehingga kita bisa  berjalan sesuai yang dikehendaki-Nya. Dan orang Kristen percaya bahwa hidup di dunia ini hanya sementara, suatu saat semua manusia akan menghadapi Penghakiman. Orang yang baik akan dibangkitkan untuk masuk ke sorga, dan orang yang jahat akan dibangkitkan untuk dihukum. 

Pengetahuan tentang dasar iman Kristen ini tidak hanya diketahui oleh umat Tuhan saja, tapi Iblis juga tahu fakta tentang kebenaran Alkitab. Iblis yang sejak semula iri dengan kedudukan manusia yang menjadi makhluk Kekasih Allah, tidak rela kalau semua manusia akan kembali ke sorga, sedangkan dirinya pasti akan dihukum di neraka kelak. Oleh sebab itu Iblis selalu berusaha untuk menyesatkan manusia dari kebenaran Firman Tuhan, dan agar manusia jatuh ke dalam penghukuman kembali dan menjadi budak Iblis. Maka Iman yang sekedar ucapan saja pada hakekatnya adalah Iman yang siap untuk tergelincir. Yakobus 2 ayat 17 mengatakan bahwa : "....Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." Maka orang Kristen harus memperlengkapi Iman Kristennya dengan perbuatan, agar Iman itu tidak mati.

Masalahnya, bagaimana cara kita memperlengkapi Iman kita agar tidak mati, dan agar menjadi bertumbuh menuju kesempurnaan? Apakah kita harus melengkapinya dengan menjadi penginjil? Apakah kita harus hidup suci seperti orang Farisi? Atau kita harus menyumbangkan seluruh harta kita untuk gereja? Tapi bukan itu masalahnya. Banyak orang Kristen yang gagal mempertahankan Imannya, padahal sebelumnya sudah begitu aktif di kegiatan pelayanan gereja. Bahkan banyak orang yang telah menjadi Penginjil atau Pendeta sekalipun, yang akhirnya malah murtad, dan pindah ke agama lain.

Rasul Petrus memberikan tuntunan bagaimana langkah yang harus ditempuh oleh orang Kristen untuk menuju kesempurnaan iman, yaitu agar iman itu tidak mati. Kita harus bertumbuh dalam pengenalan kita terhadap Tuhan, semakin saleh dan penuh kasih, dan akhirnya kita tidak akan tersesat oleh tipu daya iblis.  Kita harus semakin serupa dengan Kristus, hari lepas hari. 2 Petrus 1 : 5-11 menyebutkan tentang langkah yang harus dilakukan oleh orang Kristen menuju kesempurnaan Iman, yaitu :
  • dimulai dari berani menyatakan pengakuan iman Kristen
  • menambahkan kepada iman  : kebajikan
  • menambahkan kepada kebajikan :  pengetahuan
  • menambahkan kepada pengetahuan : penguasaan diri
  • menambahkan kepada penguasaan diri : ketekunan
  • menambahkan kepada ketekunan : kesalehan
  • menambahkan kepada kesalehan : kasih akan saudara-saudara
  • menambahkan kepada kasih akan saudara-saudara : kasih akan semua orang

Dasar paling utama untuk pertumbuhan iman, adalah rajin berbuat baik. Orang yang baru bertobat dan baru menjadi orang Kristen, harus segera memperlengkapi hidupnya dengan rajin berbuat baik. Sebab bukankah semua agama mengajarkan kebaikan? Jadi kalau seorang Kristen tidak rajin berbuat baik, apa lebihnya dia dari penganut agama lain? Maka lakukanlah, pikirkanlah, dan percakapkanlah semua yang disebut kebaikan oleh dunia, di manapun kita menemui kesempatan untuk melakukannya.

Dasar kedua yang tak kalah penting adalah pengetahuan. Orang Kristen harus memiliki pengetahuan tentang isi dan maksud dari Firman Tuhan. Orang Kristen yang hanya berbuat baik, tapi tak tahu isi Firman Tuhan, tak ada lebihnya dari penganut agama lain, yang diajarkan untuk berbuat baik juga oleh agama lain. Hidup Kristen bukan hanya masalah berbuat baik saja, tapi yang terpenting adalah masalah keselamatan di dunia dan di akhirat. Orang Kristen harus punya pengetahuan agar jangan sampai murtad dan dikalahkan oleh tipu daya Iblis. Maka sambil rajin berbuat baik, kita juga harus rajin belajar Alkitab, supaya kita beroleh Pengetahuan tentang isi dan maksud Firnan Tuhan kita. Kita harus tahu apa yang diinginkan oleh Allah, apa yang dilarang oleh Allah. Kita harus tahu juga mana ajaran Kristen yang sehat, dan mana ajaran Kristen yang sesat. Contohnya, kalau Firman Tuhan bilang bahwa kita harus mengandalkan Tuhan saja, ya janganlah kita pergi lagi ke dukun atau simpan ilmu-ilmu gaib. Kalau Alkitab bilang bahwa kapan tepatnya hari kiamat itu datang, tidak pernah dituliskan di dalam Alkitab, jangan kita ditipu untuk menjual semua kekayaan kita dan menyumbangkannya ke Pendeta tertentu, yang ternyata adalah penipu....Kalau Alkitab bilang bahwa Tuhan pasti pelihara orang Kristen, kita tidak perlu lagi khawatir akan kehidupan kita, serahkanlah segala kekuatiran kita kepada Tuhan. Orang Kristen yang tahu isi Firman Tuhan tidak akan mudah ditipu oleh pengajaran-pengajaran yang sesat, dan ia juga pasti tahu kehendak Tuhan yang sesungguhnya.

Bila kita sudah rajin berbuat baik, memiliki pengetahuan tentang kehendak Tuhan, maka kita harus mulai belajar untuk menguasai diri. Menguasai diri berarti melakukan apa yang diperintahkan Tuhan dan menjauhi semua yang dilarang oleh Tuhan. Memang melakukan Firman Tuhan butuh waktu untuk membiasakannya, kita pasti seringkali jatuh dan bangun saat berusaha untuk melakukan Firman Tuhan. Maka Alkitab mengajarkan kita untuk melengkapi Penguasaan Diri kita itu dengan Ketekunan. Kita harus dengan tekun berusaha untuk menjauhi dosa dan melakukan yang baik, sehingga kita akan terbiasa untuk melakukan kebaikan saja. Contohnya kalau awalnya kita malas pergi ke gereja, kita harus tekun berusaha sehingga lama-lama kita menjadi rajin pergi ke gereja. Kalau kita sering berkata-kata kotor, kita harus tekun berusaha agar lambat laun kita meninggalkan kebiasaan jelek itu. Kalau tadinya kita suka berdagang dengan cara curang, kita harus tekun berusaha untuk meninggalkan cara-cara dunia yang tidak etis itu.

Orang Kristen yang sudah berusaha tekun untuk menguasai diri pasti akan menjadi orang saleh. Orang saleh artinya orang yang rajin berbuat baik dan tidak suka berbuat dosa. Ia sudah terbiasa untuk tidak mudah jatuh dalam perangkap dosa. Orang lain akan melihat kita sebagai manusia yang faham dan taat akan Firman Tuhan. Orang Kristen yang saleh tidak akan mudah disesatkan oleh iblis atau ajaran sesat. Ia telah menjadi manusia rohani yang dewasa dan cakap membimbing orang lain dalam pengenalan akan Firman Tuhan.

Saat seorang Kristen sudah menjadi orang saleh, ia harus melakukan pelayanan untuk orang lain.  Pelayanan orang Kristen tak lain adalah membagikan kasih kepada sesama kita. Kita memang harus memulainya segera, tidak perlu dengan menunggu yang muluk-muluk. Kita terpanggil untuk membagikan kasih kita terlebih dahulu pada saudara-saudara kita, yaitu orang-orang yang ada di sekitar kita. Contohnya kita bisa menjadi guru sekolah minggu di Gereja kita, agar anak-anak yang belum mengenal Kristus bisa ikut merasakan keselamatan dari Tuhan. Kita bisa membagikan kasih Allah dengan menjadi pembimbing dalam Persekutuan Ibadah, Pemahaman Alkitab, atau Pemuridan. Kita bisa menyisihkan sebagian rejeki kita untuk saudara-saudara seiman yang berkekurangan. Kita bisa menjadi pendoa syafaat di Gereja kita. Dan tak kalah pentingnya adalah rajin berbuat kasih dan mengajarkan Firman Tuhan kepada suami atau istri kita, anak-anak, orang tua dan saudara-saudara kita.

Kalau kita sudah terbiasa untuk berbuat kasih kepada orang-orang di sekitar kita, Alkitab menyarankan kita untuk berbuat lebih. Kita harus berusaha membagi kasih kepada semua orang. Contohnya, bisa saja kemudian kita menjadi Penginjil untuk orang-orang non Kristen, agar dunia tahu bahwa Allah sudah memberikan keselamatan kepada dunia. Kita juga bisa menjadi relawan sosial untuk menolong korban bencana, untuk memelihara orang tua yang terlantar, untuk mengunjungi orang sakit dan orang yang dipenjara. Kita bisa membagikan Kasih Yesus yang sudah kita rasakan kepada semua umat manusia di dunia. Kalau kita sudah mampu membagikan Kasih Kristus kepada orang yang tidak kita kenal, tanpa pamrih, tanpa mengharapkan balasan, dan dengan penuh sukacita, itulah tandanya bahwa iman kita sudah mencapai kesempurnaan. Kita sudah semakin serupa Kristus yang rajin berbuat baik, yang benci akan dosa, penuh pengetahuan akan Firman Allah, dan rajin membagikan kasih kepada dunia. 

Pada tahap iman yang sempurna, kita tak akan lagi berbuat baik karena alasan etis, karena alasan diatur oleh undang-undang pemerintah, apalagi karena pamrih. Kita rajin berbuat baik tidak seperti umat beragama lain yang mengumpulkan pahala untuk masuk sorga. Satu-satunya alasan kita membagikan kasih adalah bahwa kita menghayati bahwa Allah telah lebih dahulu mengasihi kita. Bahkan Kristus telah rela mengorbankan nyawanya dalam siksaan pedih di atas kayu salib, demi keselamatan kita. Perbuatan baik kita adalah sebagai rasa syukur kita akan kasih Allah yang telah kita rasakan. Semua kebaikan akan kita lakukan karena cinta kita pada Allah dan hanya untuk menyenangkan Allah saja.

Saat Iman kita sempurna, maka kecintaan kita kepada Allah akan semakin besar, dan pengenalan kita akan kasih Allah juga semakin dalam. Maka karenanya, kita akan mampu melakukan kebaikan untuk musuh dan untuk mendoakan musuh kita. Kita tidak akan membalas kejahatan dengan kejahatan. Kita akan mampu tahan melawan dosa karena kita tahu bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Kita akan mampu berbuat baik meskipun kita sendiri sedang berada dalam kesusahan. Kita akan tetap mampu bersyukur dan memuji Tuhan pada saat yang tersulit sekali pun. Bahkan kita akan rela berkorban nyawa untuk Tuhan. Pada tahap iman yang sempurna, orang lain pasti akan melihat wajah Kristus melalui tindak tanduk dan perilaku kita. Itulah Iman yang hidup, yang tak mudah goyah dan yang tak mudah disesatkan.

Renungan Krsiten


 

RENUNGAN KRISTEN. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com