Renungan Harian Kristen Singkat

Jangan Jemu Mengampuni


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen

21. Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?"

22. Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. (Matius 18 : 21-22)

Saya memiliki teman yang memiliki masalah dalam kehidupan rumah tangganya. Suaminya sudah bertahun-tahun menyeleweng dengan wanita lain. Sudah lama ia tahu akan hal itu. Dan katanya suaminya pun sudah berkali-kali berjanji padanya akan insyaf. Tapi seperti penyakit kronis yang menggerogoti kerohaniannya, saat kumat, ia mengulang kesalahan yang sama kepada istrinya.

Anehnya sang istri tak pernah berniat menceraikannya. Saya pernah bertanya mengapa ia tidak memikirkan  untuk berpisah dengan suaminya, tapi ia menjawab bahwa sebenarnya sampai saat itu ia dan suaminya masih saling mencintai. Lagi pula ia mengingat bahwa mereka menikah di depan altar Tuhan. Selain itu suaminya juga tak pernah melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Maka tindakan si istri hanyalah memaafkan sang suami dan mendoakannya senantiasa, agar suami berubah. Dan ia tetap terus melakukan tugasnya sebagai ibu rumah tangga yang baik.

Hal seperti ini tidak hanya dialami oleh teman saya saja. Ada beberapa peristiwa serupa yang saya pernah dengar. Dan hampir semua berakhir dengan bahagia. Akhirnya sang suami bisa kembali ke pangkuan istri.

Hal ini adalah sebuah bukti betapa besar kuasa doa dan pengampunan, untuk mengubah seseorang sehingga bertobat. Memang prosesnya memerlukan kesabaran yang luar biasa dan iman akan kekuasaan Tuhan.

Maka tak salah kalau Yesus mengajarkan kepada kita, "Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. (Matius 5 : 44)". Dengan kita mengasihi musuh kita dan mendoakan orang yang menganiaya kita, ternyata keajaiban bisa terjadi. Musuh yang tadinya membenci kita, bisa berubah menjadi teman kita. Dan orang yang tadinya menganiaya kita bisa bertobat dan menyadari kesalahannya.

Kasih dan doa adalah dua hal yang menjadi pegangan kita untuk menghadapi musuh kita. Mengasihi musuh kita berarti kita harus bersedia untuk mengampuninya. Kita tak akan bisa mengasihi seseorang kalau tetap memendam benci dan tak mau mengampuninya.

Yesus mengatakan bahwa kita harus memaafkan orang yang bersalah kepada kita berkali-kali, bahkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Memaafkan berarti tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Walau pun kejahatan itu sangat menyakitkan kita, kita tetap tidak boleh membalas kejahatan dengan kejahatan. Lalu di mana keadilan bagi kita, apa tidak ada balasan pada pelaku kejahatan kepada kita? Mungkin saja ada, tapi itu adalah hak Allah. Alkitab menyatakannya demikian :

17. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!
18. Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!
19. Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan.(Roma 12 : 17-19)

Melalui renungan ini kita belajar bahwa tidak ada alasan bagi orang Kristen untuk tidak mengampuni orang yang bersalah kepadanya. Bahkan kalau kesalahan itu dilakukan berkali-kali. Yang harus kita lakukan terhadap mereka yang jahat kepada kita adalah mengampuninya, berbuat kasih kepadanya, dan senantiasa berdoa baginya, agar ia segera sadar dan bertobat.

Memang tidak mudah melakukannya, maka kita juga harus memohon kepada Tuhan untuk dikuatkan dalam melakukan Firman Tuhan itu, Tapi percayalah, Tuhan pasti akan bertindak untuk menolong kita. Dan semuanya akan dipulihkan-Nya. Sebab Tuhan kita adalah Tuhan yang sanggup mengubah hati manusia.

Renungan Kristen




 

RENUNGAN KRISTEN. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com