Renungan Harian Kristen Singkat

Menyambut Natal dengan Seharusnya


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen

20. Tetapi kamu bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.
21. Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
22. yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
23. supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
24. dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
25. Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
26. Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu
27. dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
28. Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.
29. Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
30. Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
31. Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
32. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. (Efesus 4 : 20-32)

Saat renungan ini ditulis, dunia sedang menanti datangnya perayaan Hari Natal. Semua orang Kristen pasti tahu, bahwa Natal adalah peringatan hari kelahiran Yesus Kristus di dunia, untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Melalui Natal, kita diingatkan kembali, bahwa Yesus sudah datang ke dunia untuk menebus kita dari kuasa maut dan dosa. Kita yang telah ditebusnya sudah diberi kuasa untuk menjadi manusia baru, yaitu kembali seperti identitas kita semula. Alkitab mengatakan bahwa awalnya manusia diciptakan sesuai dengan gambar Allah. 

Natal tidak bermakna kalau kita berhenti sebatas mengenang kelahiran Yesus di dunia, tanpa mengecap hasil dari pengorbanan Yesus di Kalvari. Kita harus bertindak sebagai ungkapan syukur dan iman kita atas darah Yesus yang tercurah di atas kayu salib. Kita yang telah menjadi manusia baru, harus berperilaku dan berpikiran seperti manusia baru. Kalau perbuatan kita dan pikiran kita tak berubah, tetap seperti orang berdosa, lalu apa artinya kita ditebus dan menjadi manusia baru? Kalau demikian berarti kita tidak menghargai segala kehadiran Yesus dan pengorbanan-Nya untuk kita......

Lalu seperti apakah yang disebut manusia baru yang diinginkan Tuhan?

Alkitab di Efesus 4 : 20-32 memberi kita pelajaran tentang bagaimana kita harus berperilaku sebagai manusia baru. Sebagai manusia baru yang telah mendengar dan menerima pengajaran di dalam Yesus, kita harus meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang membawa kepada kebinasaan oleh hawa nafsunya yang menyesatkan, supaya kita dibaharui dalam roh dan pikiran kita. Kita harus mengenakan manusia baru yang diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sebenarnya. (ayat 20-24). Dan berikut adalah uraian yang dapat diambil mengenai manusia baru itu dari Efesus 4 : 25-32 :
  • Tidak lagi berkata dusta, tetapi berkata benar seorang terhadap yang lain 
  • Jangan memendam marah dan jangan memberi kesempatan kepada Iblis dalam kemarahan kita
  • Jangan mencuri, tetapi bekerja keras dan melakukan pekerjaan baik, membantu orang lain yang berkekurangan
  • Jangan berkata kotor, tetapi pakailah perkataan yang baik dan membangun
  • Jangan mendukakan Roh Kudus dengan menyimpan kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian, fitnah, dan segala kejahatan
  • Harus ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni

Melalui renungan ini kita diajak untuk menyambut Natal dengan cara yang lebih baik. Baju, sepatu, hiasan rumah kita boleh baru di hari Natal, tapi jangan lupa untuk juga mengenakan manusia baru sebagai perlengkapan rohani kita. Natal tidak ada artinya kalau kita masih berperilaku seperti manusia berdosa.........


Renungan Kristen
 

RENUNGAN KRISTEN. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com