Renungan Harian Kristen Singkat

Mengasihi Musuh


Renungan Kristen Singkat : Sekedar berbagi Renungan Kristen

25. Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. (1 Korintus 1 : 25)

38. Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
39. Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
40. Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
41. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
42. Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.
43. Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
44. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
45. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
46. Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
47. Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?
48. Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." (Matius 5 : 38-48)

Bagi orang yang belum percaya (bahkan bagi beberapa orang Kristen), ajaran Yesus di Matius 5 : 38-48 adalah suatu yang kontroversial dan tidak masuk akal. Bagaimana tidak, Yesus memerintahkan kita untuk melakukan hal-hal berikut :
  • Berilah pipi kirimu pada orang yang menampar pipi kananmu
  • Berilah jubahmu pada orang yang mengadukanmu karena menginginkan bajumu
  • Berjalanlah dua mil bersama orang yang memaksamu berjalan satu mil
  • Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu
Tapi apakah cara yang Kristus ajarkan itu relevan di jaman modern ini?

Kita tidak akan pernah mengerti perintah tersebut kalau tidak mencerna Matius 5 : 38-48 itu secara keseluruhan.


Mengapa Tuhan memerintahkan kita demikian ? Karena Tuhan mau kita menjadi orang yang sempurna, yaitu orang yang tidak membenci orang yang berbuat jahat pada kita. Tuhan mau supaya kita tidak melawan kejahatan dengan kejahatan, tapi dengan kasih. Tuhan mau supaya umat-Nya berlaku lebih baik dari dunia.

Apa hasil yang dituju dengan perintah ini? Supaya dunia damai, dan agar sebanyak mungkin orang jahat bertobat dan diselamatkan. Tugas kita bukanlah melenyapkan orang yang jahat, tetapi membawa orang yang belum percaya untuk bertobat dan percaya pada Yesus.

Beberapa waktu lalu saat jatuhnya pesawat Air Asia, dimana banyak rekan-rekan kita dari GBI Mawar Sharon ikut menjadi korban, netizen dikagetkan dengan pernyataan seorang siswi SMA yang mendoakan agar pesawat tersebut tidak ketemu. Alasannya adalah supaya orang Kristen di Indonesia cepat berkurang. Saya tidak tahu bagaimana hal ini bisa terjadi, tapi inilah apa yang dicegah oleh Tuhan untuk dilakukan oleh orang Kristen. Perintah Yesus di atas bila kita hayati dan kita lakukan, akan membuat diri kita jauh dari membenci orang lain, termasuk kepada orang yang memusuhi kita atau umat beragama lain. 

Tuhan mau sebanyak mungkin orang diselamatkan. Tuhan tidak mau ada domba-Nya yang terhilang, dan kita sebagai umat-Nya ditugaskan Tuhan untuk mencari domba-domba yang terhilang, dan menuntunnya kembali ke  jalan yang benar. Tuhan tidak mau kita membenci, menyumpahi, apalagi melenyapkan orang yang belum percaya. Inilah perbedaan ajaran Kristen dari ajaran lainnya. 

Apakah kasih bisa menang atas kejahatan? Kisah hidup Nelson Mandela dalam perjuangan melawan Apartheid di Afrika Selatan, bisa jadi contoh betapa mengasihi musuh, orang yang pernah menganiaya, bisa membuat perdamaian dan kemenangan. Nelson Mandela yang pernah dipenjara 27 tahun oleh rezim pemerintahan kulit putih, justru melarang rakyat kulit hitam membalas kepada rakyat kulit putih di Afrika Selatan saat mereka memperoleh kemenangan. Nelson Mandela justru merangkul dan mendamaikan rakyat Afrika Selatan yang kulit hitam dan kulit putih, menjadikan mereka saudara. Akibatnya terciptalah Afrika Selatan yang damai dan bebas dari Apartheid.

Memang sungguh indah perdamaian dan persaudaraan. Mari kita lakukan perintah Yesus, walau kelihatannya bodoh di mata dunia. Tapi yang bodoh dari Allah lebih besar dari dunia. Sebab bukankah Allah turut bekerja bersama kita, membuat dunia ini indah?


Renungan Kristen

Hormatilah Ayah dan Ibumu


Renungan Kristen Singkat : sekedar berbagi Renungan Kristen Singkat

16. Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu. (Ulangan 5 : 16)

Dahulu kala di Jepang ada kebiasaan untuk membuang orang tua yang sudah lumpuh dan pikun ke dalam hutan, agar tak merepotkan anak-anaknya. Suatu ketika ada seorang pemuda menggendong ibunya yang sudah renta ke dalam hutan untuk meninggalkannya di sana. Sepanjang perjalanan ke hutan, si ibu yang agak lumpuh mengerahkan seluruh tenaganya untuk mematahkan beberapa ranting pohon di sepanjang perjalanan. Sampai di tengah hutan, sang pemuda menurunkan sang ibu dari gendongannya, dan mengucapkan kata perpisahan sebelum meninggalkannya. Sang ibu menjawabnya demikian,"Nak, sejak kecil Ibu sangat mengasihimu, begitu pun sekarang walau ibu tahu apa yang akan kamu lakukan pada Ibu. Sepanjang perjalanan tadi Ibu telah mematahkan ranting  pohon agar kamu tidak tersesat untuk keluar dari hutan ini. Ikutilah tanda yang telah ibu tinggalkan itu agar engkau bisa segera bertemu anak dan istrimu di rumah." Mendengar perkataan sang Ibu, si pemuda itu langsung menangis dan meminta maaf pada ibunya. Ia pun menggendong kembali sang ibu ke rumahnya, dan merawatnya sampai sang ibu meninggal dunia.

Kasih orang tua sungguh sangat besar bagi kita. Walau ada orang tua yang mendidik dengan cara keras, atau seakan mengekang kita, tapi sesungguhnya mereka melakukannya karena kasihnya pada kita, supaya suatu saat kita menjadi orang yang berhasil. Mungkin juga kita pernah sakit hati pada tindakan orang tua kita, tapi itu pun bukan suatu alasan untuk durhaka pada orang tua kita.

Sebab semua manusia lahir sebagai bayi yang telanjang, tidak punya apa-apa, dan tidak bisa melakukan apa-apa, termasuk untuk melindungi dirinya. Kalau kita bisa bertahan hidup sampai dewasa, semua itu tak lain karena jasa orang tua kita. 

Bagaimana kalau bayi lapar? Apa ia bisa berjalan untuk minta susu pada tetangga? Bagaimana kalau bayi kedinginan? Apa ia bisa memakai selimut sendiri? Bagaimana kalau ada semut di kulit bayi, apa dia bisa melindungi dirinya dari gigitan semut? Apalagi kalau bayi sakit, apa ia bisa merawat dirinya sendiri dan minum obat sendiri?

Kasih orang tua tidak terbatas saat kita bayi. Kita bisa berjalan, bicara, bersosialisasi, berdandan, itu tak lepas dari jasa orang tua yang mendidik kita. 

Pria bisa terlihat gagah di muka istri dan teman-temannya karena perlindungan orang  tua saat kecil, bayangkan bila saat bayi kita ngompol dan orang tua kita tak mau mengganti popok kita, apa kulit kita tidak akan penuh borok dan penuh penyakit? Seorang wanita terlihat cantik dihadapan suami dan teman-temannya juga pasti karna jasa orang tuanya, bayangkan kalau waktu kita bayi, orang tua kita tidak mau merawat rambut kita, mungkin setelah  dewasa rambut kita akan botak dan menjadi gembel.

Jadi wajarkah bila saat orang tua kita sudah tua dan pikun, kita merasa repot untuk mengurus mereka? Atau wajarkah kita merasa orang tua kita adalah orang yang tidak berguna? Atau bagi yang orang tuanya dari kampung, wajarkah kalau kita malu mengakui mereka di depan kawan-kawan bisnis kita sebagai orang tua? Apalagi memperlakukan orang tua kita seperti pembantu, wajarkah itu?  

Tak heran kalau Allah sangat ingin agar kita menghormati ayah dan ibu kita. Bahkan menghormati orang tua termasuk dalam "10 perintah Allah" yang paling utama, yang disampaikan kepada bangsa Israel melalui Musa, seperti tercantum di Ulangan 5 : 16 di atas.

Maka bagi anda yang masih memiliki orang tua, senangkanlah orang tua anda dengan kasih sayang yang sepenuhnya. Bahagiakanlah mereka senantiasa. Senyuman dan kasih sayang Anda bagi orang tua saat mereka hidup, jauh lebih berarti bagi mereka, daripada ribuan kuntum bunga mawar yang anda persembahkan di atas pusara mereka, saat mereka sudah meninggal dunia.

Selamat mengasihi orang tua Anda!

Berpikir Positif


Berbagi Renungan Kristen : Sekedar berbagi Renungan Kristen

6. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
7. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
8. Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu. (Filipi 4 : 6-8)

Ayo kita Semangat!!!
Istri saya bercerita bahwa dulu ia suka menganggap pekerjaan di kantor sebagai beban, ia mengeluhkan pembagian pekerjaan di kantor yang dirasa tak adil. Pekerjaan rasanya lambat sekali menyelesaikannya, bertumpuk-tumpuk, dan tidak selesai-selesai. Yang ini belum selesai tugas baru sudah datang. Dia sempat putus asa dan merasa ingin menyerah.  Suatu saat dia diingatkan oleh kotbah pendeta untuk mensyukuri pekerjaannya, masih banyak orang yang menganggur. Maka istri saya mulai berusaha menikmati pekerjaannya. Hasilnya sungguh luar biasa, pekerjaan yang tadinya terasa sulit bisa dilakukan dengan mudah, bahkan semua masalah bisa diselesaikan cepat karena pikirannya jernih. Pekerjaan yang bertumpuk bisa diselesaikan dengan tuntas karena konsentrasi yang baik juga menghindarkan kesalahan.

Tidak diragukan lagi manfaat berpikir positif bagi kemajuan bisnis dan karier. Bahkan banyak motivator bisnis terkenal selalu mengajarkan pentingnya berpikir positif. 

Alkitab juga mengajarkan kita untuk selalu berpikir positif :"....semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu." (Filipi 4 : 8)

Masalahnya apakah kita bisa berpikir positif bila kita sedang berhadapan dengan kenyataan pahit? Memang tidak mudah berpikir positif bagi orang dunia, tapi bagi umat Tuhan harusnya berpikir positif itu suatu yang mudah. Kuncinya adalah kita harus mempunyai iman kepada kuasa Tuhan.

Perintah berpikir positif di Filipi 4 di atas dicatat sebagai rangkaian dengan perintah Tuhan:" Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus." (Filipi 4 : 6-7)

Mungkin orang dunia bisa menyerah, dan berkata aku ingin mati, tapi orang Kristen harus tetap punya semangat untuk berani menghadapi masalah. Mengapa? Karena ada Tuhan yang senantiasa berjalan bersama kita di kala suka dan duka. Tuhan mau kita membagi beban kita dengan-Nya melalui doa kita. Apa pun kebutuhan kita, Tuhan pasti tolong. Kita harus ingat bahwa tidak ada persoalan yang lebih besar dari kuasa Tuhan.

Memang kalau kita mengandalkan diri kita sendiri, pastilah kita tak akan tahan menanggung persoalan hidup yang berat. Tapi sekali lagi Alkitab mengingatkan, Tuhan telah menawarkan diri untuk menemani kita mengarungi dunia yang paling gelap sekali pun.  Bagilah beban kita dengan Tuhan agar terasa ringan.

Janganlah kuatir, sebab Tuhan telah berjanji untuk menolong kita. Peganglah janji Tuhan, karena Tuhan tak pernah bohong.

Alkitab mencatat banyak janji Tuhan yang selalu menguatkan kita untuk selalu semangat, optimis, dan berpikir positif, antara lain :
  • Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yeremia 29 : 11)
  • Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. (Yohanes 15 : 7)
  • Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah. (Mazmur 55 : 22)
  • Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1 Yohanes 1 : 9)
  • Dan masih banyak janji Tuhan lainnya.

Maka berpikirlah positif. Saat masalah menekan dengan beratnya, segeralah pasrahkan segalanya kepada Tuhan dalam doa. Pasti Tuhan akan bertindak menolong kita. 

Tuhan sudah berjanji, dan Dia tidak pernah ingkar janji. Firman Tuhan tidak pernah berubah, janji Tuhan adalah ya dan amin, selama-lamanya....

Maka berpikirlah positif senantiasa....Sebab Tuhan pasti menolong kita....





Pelajaran Tentang Kehidupan


Renungan Kristen Singkat : Sekedar berbagi Renungan Kristen

31. Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
32. Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
33. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
(Matius 6 : 31-33)

Ini adalah pelajaran kehidupan dari seorang Opa yang setia mengikut Yesus.

Tadi pagi saya dapat tugas dari Komisi Dewasa di gereja kami untuk membuka pendaftaran seminar di kebaktian pertama. Maka jam 5.30 pagi saya sudah sampai gereja. Ternyata di gereja baru ada 3 orang, saya, juru kunci gereja, dan seorang Opa berumur 70 tahun. Opa itu datang pagi-pagi karena akan melayani persembahan musik angklung bersama Komisi Lansia.

Saya terlibat pembicaraan dengannya. Opa itu bernama Om Mul. Saya berkata, sungguh luar biasa di usia yang senja Om Mul masih setia melayani Tuhan. Lalu Om Mul berbagi kisah hidupnya.

Ia bercerita bahwa dulunya dia adalah seorang tukang becak, dan bukan orang Kristen. Dulu, sebagai tukang becak ia mengkhawatirkan pendidikan anaknya. Mau jadi apa anaknya kelak kalau ia tidak bisa membiayainya sekolah, tentu harapannya jangan sampai anaknya jadi tukang becak seperti dirinya.

Maka dia mengumpulkan modal dan membuka usaha penyewaan sound system. Salah satu langganan tetapnya adalah sebuah gereja. Tiap minggu terpaksa ia ikut mendengarkan kotbah pendeta, untuk memastikan sound system berjalan baik. Sebab gereja itu sudah menjadi sumber pemasukan rutin keluarganya dari sewa sound system.

Lama-lama ia tertarik untuk ikut kebaktian di gereja, apalagi saat pendeta berkotbah "Serahkan hidupmu pada Yesus, maka kamu dan keluargamu akan beroleh keselamatan." Ia bertanya-tanya dalam hati, apa iya seperti itu? Lalu ia menceritakan keinginannya untuk mencoba ikut kebaktian di gereja kepada istri dan anaknya.  Anehnya istri dan anaknya mendukung dan malah ingin ikut pergi ke gereja.  Mereka juga ingin ikut mencari tahu, apa benar apa yang dikatakan pendeta itu? Maka mereka sekeluarga mulai pergi ke gereja, terus ikut kebaktian di gereja, dan akhirnya mereka percaya dan dibaptis. 

Dalam perjalanan waktu, usaha sound systemnya sempat surut, sehigga Om Mul terpaksa bekerja sebagai koster di gereja tanpa gaji. Mungkin upahnya sekedar tempat tinggal dan makanan. Keluarganya di kampung mencerca mereka karena mereka pindah agama dan karena keadaan ekonominya morat-marit, tapi mereka tetap setia pergi ibadah ke gereja dan melayani Tuhan. 

Tuhan tidak pernah ingkar janji pada orang yang setia pada-Nya. Walaupun jatuh tapi Om Mul dan keluarganya bisa bangkit.

Perjalanan waktu membuktikan, bahwa di dalam Yesus memang ada keselamatan. Sekarang Om Mul sudah berusia 70 tahun, tinggal di salah satu perumahan mewah di Jakarta. Anaknya yang dulu pernah dikhawatirkan masa depannya telah sukses bekerja di luar negeri. 

Ia berkata, sekarang Ia bersyukur telah setia mengikut Tuhan Yesus. Dibanding keluarganya di kampung yang dulu mengejek mereka, sekarang hanya keluarga Om Mul saja yang mapan. Oleh sebab itu Om Mul sangat bersyukur, dan bertekad akan terus setia melayani Tuhan sampai maut menjemputnya.

Kisah Om Mul mengingatkan saya pada kesaksian Daud di Mazmur 37 :

23. TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
24. apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.
25. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
26. tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat. (Mazmur 37 : 23-26)

Serahkanlah hidupmu pada Yesus, maka kamu akan beroleh keselamatan. Percayaah hal ini karena Om Mul dan Raja Daud sudah menyaksikannya bagi kita.



Kebaikan Tidak Bisa Menghapus Dosa


Renungan Kriaten Singkat  Sekedar berbagi Renungan Kristen

8. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,
9. itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
10. Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. (Efesus 2 :-10)

Beberapa minggu lalu  seorang pendeta bercerita bahwa dia pernah ditilang polisi. Dia tahu bahwa dia memang salah, menerobos lampu merah dengan sengaja karena sedang terburu-buru. Kebetulan ada polisi yang segera menyetopnya. Ketika polisi itu melihat identitasnya sebagai pendeta, tetap saja menilangnya. Kebaikannya pada jemaat, kerajinannya untuk baca alkitab, kesetiaannya kepada istri, kesetiaannya membayar pajak, bahkan alasannya terburu-buru untuk menengok jemaat yang kritis, sehingga melanggar lampu merah,  tidak menjadi suatu pertimbangan bagi polisi untuk tidak menilangnya. Sebab melanggar lampu merah tetap kesalahan yang membahayakan keselamatan diri sendiri dan pengendara lainnya. 

Dosa tetaplah dosa. Dosa tidak bisa dibayar dengan kebaikan.  Kita tidak bisa menutupi aib dan dosa kita dengan perbuatan banyak kebajikan. 

Lalu dengan apakah dosa dihapus? Alkitab mencatat hanya 2 hal yang menghapus dosa kita, yaitu :
  • Berdoa mengakui dosa kita
  • Menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita
Banyak orang yang belum percaya berkata, kenapa kita perlu Yesus? Bukankah berdoa mengaku dosa saja cukup? Bahkan banyak orang yang beragama lain menganggap kebaikan bisa menghapus dosa Tapi Alkitab kita mencatat lain. Alkitab perjanjian lama mencatat demikian :



5. Jadi apabila ia bersalah dalam salah satu perkara itu, haruslah ia mengakui dosa yang telah diperbuatnya itu,
6. dan haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN sebagai tebusan salah karena dosa itu seekor betina dari domba atau kambing, menjadi korban penghapus dosa. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu karena dosanya.
7. Tetapi jikalau ia tidak mampu untuk menyediakan kambing atau domba, maka sebagai tebusan salah karena dosa yang telah diperbuatnya itu, haruslah ia mempersembahkan kepada TUHAN dua ekor burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati, yang seekor menjadi korban penghapus dosa dan yang seekor lagi menjadi korban bakaran. (Imamat 5 : 5-7)

Bukankah manusia sering melakukan salah? Anda bisa menghitung berapa kali dalam sebulan Anda berbuat dosa? Kalau begitu berapa banyak kambing atau domba, atau burung merpati harus kita sediakan untuk menghapus dosa kita seumur hidup?

Tapi untunglah Allah telah berprakarsa agar manusia bisa dengan mudah mengaku dosa di hadapan Allah. Yaitu dengan pengorbanan Yesus di atas salib. Alkitab mencatat tentang pengorbanan Yesus di atas kayu salib :

18. Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
19. melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. (1 Petrus 1 : 18-19)

Melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib, kita yang berbuat dosa memperoleh keberanian untuk datang ke hadapan Allah, mengakui dosa kita tanpa harus mempersembahkan kambing, domba, burung tekukur atau burung merpati. Hutang dosa kita sudah dibayar oleh Kristus dengan pengorbanannya di atas kayu salib.

Dan dengan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita beroleh jaminan pengampunan dosa. Akuilah dosa kita di hadapan Allah saat kita sadar telah berbuat dosa, maka janji Tuhan :

9. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1 Yohanes 1 : 9)

Orang Paling Bodoh Di Dunia


Renungan Kristen Singkat : Sekedar Berbagi Renungan Kristen

15. Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."
16. Kemudian Ia mengatakan kepada mereka suatu perumpamaan, kata-Nya: "Ada seorang kaya, tanahnya berlimpah-limpah hasilnya.
17. Ia bertanya dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat, sebab aku tidak mempunyai tempat di mana aku dapat menyimpan hasil tanahku.
18. Lalu katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku.
19. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
20. Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
21. Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah." (Lukas 12 : 15-21)                 

Konon ada seorang Raja yang sangat kaya dan berkuasa. Raja itu mempunyai seorang pegawai yang menjadi Badut untuk melawak bagi Raja dan petinggi kerajaan agar mereka selalu terhibur. 

Suatu saat Raja mengadakan suatu sayembara untuk mencari orang paling bodoh di kerajaan. Hadiahnya adalah sebuah tongkat, yang akan menjadi atribut bagi pemenang. Tapi tentu tak ada orang yang ingin menang sayembara itu, karena akan dinobatkan menjadi orang paling bodoh di kerajaan. 

Setelah melalui seleksi panjang, akhirnya Si Badut terpilih sebagai orang paling bodoh di kerajaan, sebab pekerjaannya hanyalah untuk membanyol dan ditertawakan orang. Walau merasa tidak senang dinobatkan sebagai orang paling bodoh di kerajaan, akhirnya tongkat itu diterima juga oleh si Badut. 

Suatu ketika Raja sakit, dan ia tak mau makan. Dokter gagal untuk membujuk Raja supaya mau makan. Akhirnya diutuslah Si Badut untuk menghibur Raja supaya gembira dan mau makan. Maka Si Badut pun masuk ke kamar Raja, ia bertanya pada Sang Raja,"Raja, kenapa Raja bersedih dan tidak mau makan?" Maka jawab Raja,"Sebab aku takut mati dan belum siap untuk mati" Badut bertanya lagi,"Memangnya selama ini Raja belum berbuat sesuatu untuk mempersiapkan kehidupan akhirat nanti?" Raja pun menjawab,"Aku merasa belum mempersiapkannya."

Tiba-tiba Si Badut tertawa terpingkal-pingkal dan setelah itu, ia menyerahkan tongkat hadiah sayembara orang terbodoh kepada Raja. Raja kaget sejenak, lalu ikut tertawa terpingkal-pingkal. Akhirnya Raja mau makan dan sembuh. Setelah itu Sang Raja mulai rajin berbuat baik untuk persiapan kehidupan akhiratnya.

Cerita Badut dan Raja mengingatkan kita akan satu hal. Mungkin kita orang paling kaya di dunia, atau profesor paling cerdas di dunia, atau bahkan Raja paling berkuasa di dunia. Mungkin tidak ada satu hal pun yang bisa menakutkan kita di dunia ini, atau bahkan tidak ada hal yang tidak bisa kita taklukkan di dunia ini. Tapi bagaimana pun hebatnya seorang manusia, semua manusia pasti akan mati bila tiba saatnya nanti. Apakah kekuasaan, harta, atau ilmu kita bisa mencegah kematian saat ajal kita tiba? Dan apakah harta, kekayaan, dan ilmu bisa menjamin keselamatan kita di akhirat nanti?

Lukas 12 : 20-21 di atas menyatakan bahwa semua harta duniawi akan kita tinggalkan saat ajal kita tiba nanti. Orang yang hanya mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, dan tidak berusaha untuk melakukan kehendak Tuhan selama hidupnya adalah orang-orang yang bodoh.

Apakah kita sudah mempersiapkan kehidupan akhirat kita? Bila belum, mulailah mempersiapkannya hari ini juga. Jangan sampai kita lalai, dan belum sempat melakukan persiapan yang cukup untuk kehidupan akhirat kita, saat ajal menjemput kita nanti. Jangan sampai kita terlalu sibuk dengan dunia, lalu kita mendengar Tuhan menyapa kita demikian : "Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?"

 

RENUNGAN KRISTEN. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com