Renungan Harian Kristen Singkat

Taat Melakukan Firman Allah sampai Ajal Tiba


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen

23. Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap prajurit satu bagian--dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja.

24. Karena itu mereka berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan siapa yang mendapatnya." Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu.

25. Dan dekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria, isteri Klopas dan Maria Magdalena.

26. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"

27. Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.(Yohanes 19 : 23-27)



33. Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.

34. Yesus berkata: "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.

35. Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: "Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah."

36. Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya

37. dan berkata: "Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!"

38. Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: "Inilah raja orang Yahudi".

39. Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!"

40. Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?

41. Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah."

42. Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."

43. Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."(Lukas 23 : 33-43)

Pada waktu saya belum menganut agama Kristen, agama saya yang lama mengajarkan bahwa yang disalibkan di Golgota itu bukan Yesus, tapi Yudas yang telah diserupakan wajahnya dengan Yesus. Mereka menuduh bahwa Alkitab berisi kebohongan yang dibuat oleh pengikut-pengikut Yesus....Tapi saya sangat yakin bahwa memang Yesus yang disalibkan di atas kayu salib itu, dan Alkitab jelas kebenarannya. Sebab kesaksian tentang kedatangan Yesus di dunia, penyaliban-Nya, dan kebangkitan-Nya telah disaksikan sendiri oleh para Rasul dan pelayan firman yang menjadi martir. Tak mungkin orang yang disiksa sampai mati mau terus mempertahankan kebohongannya. Penjahat yang disiksa sedikit saat di interograsi polisi saja, selalu mengakui kebohongannya. Tapi para Rasul Yesus Kristus dan pelayan firman Tuhan dahulu kala tetap setia untuk memberitakan berita injil tentang Yesus Kristus, walau disiksa sampai mati.....

Ada yang ditebas dengan pedang, ada yang dirajam sampai mati, dilempar dari tempat tinggi, diadu dengan singa sampai mati sebagai gladiator, dan ada yang dilumuri ter dan aspal lalu dibakar sampai mati, tapi mereka semua tetap setia pada berita injil.... Kita tahu bahwa mulai Rasul Petrus, Rasul Yakobus, Rasul Matius, Rasul Markus, Rasul Lukas, Bartolomeus, Andreas, Rasul Thomas, Matias, Rasul Paulus dan lainnya mati disiksa karena tetap setia memberitakan kedatangan, kematian dan kebangkitan Yesus sampai ajal mereka menjelang. Satu yang luput dari kematian adalah Rasul Yohanes, itu pun karena walau ia digoreng dengan minyak mendidih, namun ia tidak mati, dan ia akhirnya dibuang ke penjara di Pulau Patmos.

Selain itu Alkitab mencatat bahwa saat mendengar Yesus yang telah dijualnya dijatuhi hukuman mati, Yudas Iskariot menyesal, lalu mengembalikan uang 30 perak yang telah diterimanya dari Imam-Imam kepala dan tua-tua Yahudi sebagai upahnya menyerahkan Yesus, lalu ia mati gantung diri. (lihat Matius 27 ayat 5). Bagaimana mungkin yang disalib itu Yudas, kalau saat bersamaan Yudas muncul di tempat lain? Yudas bahkan terlihat pergi ke Bait Allah untuk mengembalikan uang yang telah diterimanya, lalu gantung diri. Selain itu Alkitab mencatat bahwa ada 2 mayat, ada mayat Yesus dan ada juga mayat Yudas. Di saat sama dengan saat Yesus disalibkan, Yudas mati gantung diri, Alkitab mencatat bahwa mayat Yudas lalu dikuburkan di kuburan Tanah Tukang Periuk, sedangkan mayat Yesus ditaruh di dalam kubur yang digali di bukit batu, lalu ditutup batu besar .......

Dan Alkitab mencatat suatu hal yang membuktikan dengan pasti bahwa yang disalib itu adalah Yesus sendiri. Umat Kristen tahu bagaimana sifat Yesus dan sifat Yudas, Yudas adalah murid yang memberontak dan suka mencuri uang kas yang dipegangnya. Sedangkan Yesus adalah pribadi yang sangat baik dan penuh kasih. Yesus yang disalibkan memperlihatkan tindakan kasih yang sangat luar biasa, yaitu sesuai sifat Yesus yang kita kenal dengan baik....

Alkitab mencatat satu kisah menarik saat Yesus di salib bersama 2 orang penjahat. Karena melihat betapa pribadi Yesus sangat luar biasa, dan tetap berlaku baik saat disiksa dan dipaku di kayu salib, maka salah satu dari penjahat yang disalib bersama-Nya langsung bertobat...

Padahal sebelum disalib, Yesus telah lebih dahulu disiksa semalaman dengan dipukul, diludahi, dicambuk dengan cemeti bermata bola besi penuh pisau, lalu dipakaikan mahkota duri......Tapi saat ajal menjelang, Yesus tetap setia melakukan kebaikan. Tak heran kalau satu dari penjahat yang disalib bersamanya langsung bertobat dan percaya kepada Yesus saat itu juga. Dinyatakan dalam Alkitab demikian tentang dua penjahat yang disalib bersama Yesus :"Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi yang seorang (lainnya) menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus (Lukas 23 : 39-43).

Mengapa satu dari penjahat itu bisa bertobat melihat kebaikan Yesus di atas kayu salib? 

Sebab setelah mengalami banyak penderitaan yang menyebabkan darah berceceran, bahkan tubuhnya tercabik-cabik, daging terlepas dan bengkak sehingga sudah bukan seperti seorang manusia lagi, ia masih mencontohkan kepada murid-muridnya untuk mendoakan orang-orang yang menyiksa-Nya. Di Lukas 23 : 34 dikisahkan, setelah disiksa dan disalib Yesus masih mengucapkan doa demikian :".... Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Bagaimana mungkin seorang yang telah disiksa dengan sangat kejam tanpa rasa kasihan masih dapat mengasihi dan mendoakan musuhnya? Tapi itulah Yesus, kita ingat bahwa sebelumnya Yesus pernah mengajarkan untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan dan agar kita mau mendoakan musuh kita. Matius 5 : 44 mencatat bahwa Yesus pernah berkata demikian :"Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." Yesus bukan hanya sekedar mengajarkan kita untuk mengasihi musuh dan mendoakan mereka yang menganiaya kita, tapi juga telah mencontohkannya di atas kayu salib....Yesus tidak berkata-kata memaki mereka yang menganiayanya, atau meludahi mereka, apalagi mengutuki mereka, tapi Ia mendoakan mereka yang meyiksanya dengan doa yang baik....

Dan paling tidak ada satu hal lagi yang dicatat Alkitab tentang kebaikan Yesus saat menjelang ajal di atas kayu salib, yaitu Ia berbakti kepada orang tua-Nya. Dicatat bahwa Yesus menitipkan ibunya kepada murid-muridnya, agar sepeninggal-Nya, sang ibu tidak sedih dan tidak terlantar. Alkitab di Yohanes 19 : 26-27 mencatat demikian : "Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya." Saat dirinya mengalami siksaan sangat pedih dan menjelang ajal, Yesus masih teringat untuk menitipkan ibunya kepada murid-muridnya, itu adalah suatu hal yang luar biasa...Yesus tidak berteriak-teriak minta tolong kepada ibu-Nya, atau mengiba kepada ibu-Nya untuk dikasihani, bukan diri-Nya yang Yesus pikirkan, tapi Ia justru mengkhawatirkan keadaan ibunya nanti saat Ia wafat....Sungguh bakti Yesus kepada ibu-Nya sangat luar biasa.....Maka kalau ada orang yang tak mau berbakti kepada ibu atau ayahnya hanya karena alasan sibuk, itu adalah suatu yang sangat keterlalauan...Yesus saja yang sudah mendekati ajal di atas kayu salib masih mau memperhatikan dan berbuat sesuatu untuk ibu-Nya...

Di atas kayu salib, Yesus telah mencontohkan kepada kita, bagaimana kita harus setia berlaku baik dan taat Firman Allah sampai ajal menjelang. Bahkan dalam penderitaan apa pun, kita tak boleh ingkar terhadap Firman Tuhan...Kita bisa saja bilang, Yesus sanggup berbuat begitu karena Ia adalah Allah sendiri...Tapi saat di salib dan disiksa sampai mati, Yesus merasakan sakit yang sama seperti manusia lainnya. Maka tak ada alasan bagi kita untuk berkilah untuk menerima apa yang sudah dicontohkan Yesus di atas kayu salib itu.....

Sungguh kesaksian Yesus saat dalam kondisi menahan pedih di atas kayu salib sangat luar biasa...Alkitab mencatat, bahwa salah satu penjahat yang dihukum bersama-Nya langsung bertobat melihat betapa baiknya Yesus....Bagian lain dari Alkitab lain juga mengisahkan demikian "Waktu kepala pasukan yang berdiri berhadapan dengan Dia melihat mati-Nya demikian, berkatalah ia: "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah!" (Markus 15 : 39). Apa yang dilakukan Yesus saat menjelang ajal memang sungguh luar biasa....Hidup Yesus masih jadi kesaksian bagi orang di sekitarnya sampai menjelang ajal tiba,,,,Ini juga suatu pelajaran bagi kita tentang bagaimana kita harus bersaksi kepada dunia....Para Rasul dan pemberita firman dahulu kala telah mencontoh apa yang Yesus ajarkan di atas kayu salib, yaitu bersaksi tentang injil sampai ajal mereka tiba. Mereka tetap taat walau harus disiksa sampai mati sekali pun....Itu juga yang harus kita contoh dalam membagikan berita injil kepada dunia....Toh pengorbanan kita tak sampai seberat disiksa sampai mati....? Tapi kalau pun kita terpaksa melalui hal yang sama, kita ingat bahwa Yesus, Para Rasul dan pemberita firman dahulu kala telah lebih dahulu mengalami hal itu.....

Semoga Allah sudi memberi kita kekuatan untuk taat pada Firman Allah sampai ajal kita menjelang, seperti  yang sudah dicontohkan oleh Yesus......

Renungan Kristen
 

RENUNGAN KRISTEN. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com