Renungan Harian Kristen Singkat

Fitnah Lebih Kejam daripada Pembunuhan


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen
 

4. Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.

5. Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya.

6. Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!"(Daniel 6 : 4-6)

Dalam Bahasa Indonesia ada perihasa berbunyi "Fitnah Lebih Kejam daripada Pembunuhan." Hal itu memanglah benar adanya.

Fitnah adalah menuduh orang yang tak bersalah untuk dihukum atas kesalahan yang tidak dibuatnya. Akibat fitnah, orang yang tak bersalah pasti akan dihukum, dan "dibunuh secara karakternya", karena ia akan disebut sebagai penjahat atau yang bersalah. Akibat fitnah, maka orang yang terhasut oleh fitnahan itu juga ikut berdosa, dengan menghukum orang yang tak bersalah, walau mungkin hal itu terjadi dalam ketidaktahuannya. Orang yang terhasut juga bisa terseret dosa melindungi orang yang bersalah, pelaku kejahatan yang sesungguhnya...

Fitnahan bisa terjadi karena ada orang lain iri terhadap orang baik, atau ada orang yang ingin menyembunyikan kejahatannya dengan "lempar batu sembunyi tangan". Sebuah fitnah adalah sebuah dosa yang kompleks dan akan merugikan banyak pihak, baik si korban mau pun orang yang terhasut. Maka saat ada tuduhan kejahatan kepada seseorang, kita tidak boleh serta merta memvonis seseorang tanpa pemeriksaan terlebih dahulu dan memberinya kesempatan untuk memberi pembelaan. 

Salah satu cerita tentang fitnah terjadi pada Daniel di masa pemerintahan Raja Darius dari Media. Dikisahkan bahwa Daniel adalah seorang dari tiga Wakil Raja yang diberi kuasa oleh Darius atas kerajaannya. Ia bekerja sangat baik, sehingga Raja Darius sangat menyayanginya, dan ingin menempatkan Daniel sebagai kuasa atas seluruh kerajaannya. Akibatnya dua para pejabat tinggi lainnya merasa iri dan khawatir, karena kalau demikian maka jabatan Wakil Raja yang mereka sandang akan diberikan kepada Daniel. Maka mereka mencari cara untuk menyalahkan Daniel, namun tak dijumpai satu pun cacat cela padanya.

Dalam Daniel 6 : 5-6 dicatat demikian : "Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam hal pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab ia setia dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya. Maka berkatalah orang-orang itu: "Kita tidak akan mendapat suatu alasan dakwaan terhadap Daniel ini, kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!"". Saat itu pun tak ada larangan bagi siapa pun untuk beribadah kepada Allah, tapi 2 Wakil Raja yang iri pada Daniel, telah sepakat menjebak Raja Darius untuk membuat hukum yang pasti akan dilanggar oleh Daniel. Maka mereka menipu Raja untuk mengeluarkan peraturan bahwa selama 30 hari, seluruh manusia yang hidup di wilayah kekuasaan Raja Darius tidak boleh menyampaikan permohonan kepada siapa pun kecuali kepada Raja. Siapa yang melanggar akan dihukum mati dengan dimasukkan ke dalam goa singa. Peraturan itu disahkan untuk tidak bisa dibatalkan, termasuk oleh Raja Darius sendiri...

Tapi demi mendengar peraturan baru yang dibuat untuk menjebaknya, Daniel tak peduli karena ia yakin bahwa ia harus tetap menyembah Allah seperti biasanya. Ia tak takut kalau karena melakukan kebenaran, ia akan dihukum...Maka ia tetap meyembah Allah 3 kali sehari seperti biasanya. Maka akhirnya Daniel tertangkap tangan telah melanggar hukum yang telah dibuat khusus untuk menjebaknya itu. Dan Daniel pun akhirnya dimasukkan ke dalam goa singa untuk mentaati hukum itu...

Raja Darius merasa sangat menyesal setelah tahu bahwa ia telah dijebak oleh 2 orang Wakil Raja itu, untuk mencelakakan Daniel. Ia berusaha mati-matian untuk menyelamatkan Daniel, tapi tak bisa. Ia pun merasa sedih sehingga semalaman tak bisa tidur, ia berpuasa dan tak mau dihibur oleh penari-penari seperti di hari lainnya....Tapi Allah tidak tinggal diam, saat upaya secara manusia sudah tak ada jalan, Allah mengirimkan malaikat sehingga mulut singa-singa itu dikatupkan, dan mereka tidak menyentuh Daniel....

Maka pagi-pagi sekali, Raja Darius datang ke goa untuk melihat keadaan pegawai kesayangannya itu, dan saat tahu bahwa Daniel selamat, ia segera menyuruh orang-orang menarik Daniel dari dalam goa singa itu.

Pembalasan buat yang jahat selalu ada...Maka Raja Darius segera menyuruh untuk menghukum kedua Wakil Raja yang telah menjebaknya untuk mencelakai Daniel. Kedua Wakil Raja yang jahat itu,  beserta istri dan anak-anaknya, dimasukkan ke dalam goa singa itu...Belum juga mereka sampai ke dalam dasar goa itu, singa-singa itu telah mengoyakkan dan menghancurkan tulang-tulang mereka....

Dari renungan singkat ini kita belajar bagaimana seorang yang telah berlaku tanpa cacat pun bisa menjadi korban fitnah...Namun yang paling bahaya adalah kalau kita terhasut oleh omongan pemfitnah untuk ikut menghukum orang yang tak bersalah...

Maka orang Kristen tidak boleh menghukum seseorang tanpa memeriksa keadaan sebenarnya terlebih dahulu..Dan tidak boleh menghukum seseorang tanpa memberi kesempatan kepadanya untuk membela diri..

Kisah Daniel di atas juga mengingatkan kita bahwa Tuhan itu tak pernah tidur..Tuhan melihat setiap ketidakadilan di muka bumi ini, dan bagi pelaku ketidakadilan pasti akan ada hukumannya dari Tuhan...

Fitnah memang lebih kejam daripada kejahatan...!! Tapi Allah kita adalah pembela keadilan...

Renungan Kristen

Keberanian Untuk Hidup Kudus


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen

8. Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.

9. Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu;

10. tetapi berkatalah pemimpin pegawai istana itu kepada Daniel: "Aku takut, kalau-kalau tuanku raja, yang telah menetapkan makanan dan minumanmu, berpendapat bahwa kamu kelihatan kurang sehat dari pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu, sehingga karena kamu aku dianggap bersalah oleh raja."

11. Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya:

12. "Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum;

13. sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu."

14. Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari.

15. Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja.

16. Kemudian penjenang itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang harus mereka minum, lalu memberikan sayur kepada mereka.(Daniel 1 : 8-16)

Iman adalah mengharapkan sesuatu yang tak bisa kita lihat. Kalau mengharapkan sesuatu yang bisa kita lihat itu lebih mudah, tapi Orang Kristen ditantang untuk berani percaya pada apa yang tak bisa kita lihat, yang kadangkala tak mudah diterima oleh nalar kita....

Salah satu refleksi Iman dalam kehidupan Orang Kristen adalah "Keberanian Hidup Kudus" sesuai dengan Firman Tuhan. Banyak kesempatan dimana kita ditantang untuk memilih sikap taat kepada Firman Tuhan atau ikut cara licik dunia. Contohnya, sejak kecil kita diajarkan bahwa saat ujian di sekolah tak boleh nyontek, tapi itu tidak mudah, karena kita harus bersaing dengan banyak teman lain yang suka menyontek. Kita tahu bahwa menyuap saat mengurus KTP atau Surat Keterangan dari Kelurahan adalah suatu yang tidak baik, tapi kalau kita tak menyuap, surat yang semestinya bisa jadi dalam satu jam bisa molor sampai berhari-hari. Kita tahu kalau ikut Tender Proyek harus dengan cara jujur, tidak boleh KKN, tapi boleh dibilang kemungkinan kita menang Tender adalah tipis kalau tidak ikut KKN. Kita tahu bahwa kita harus selalu  menyuarakan kebenaran, tapi kadangkala kita takut untuk menyuarakan kebenaran itu...

Alkitab mengatakan bahwa orang yang mau hidup kudus pasti menjadi pemenang, lebih dari orang-orang yang suka mengikuti cara dunia. Salah satu contoh kesaksian tentang kemenangan hidup kudus ada di Kitab Daniel. Kisah Daniel dan kawan-kawannya  adalah sebuah contoh tentang Keberanian Umat Tuhan untuk Menjaga Kekudusan di hadapan Tuhan.

Dikisahkan bahwa saat pemerintahan Raja Nebukadnezar yang telah menaklukkan Yerusalem, Daniel dan beberapa orang Yerusalem lainnya dibawa ke Babel untuk dididik bekerja pada Raja Nebukadnezar. Saat dalam masa pendidikan, mereka diharuskan makan makanan yang najis menurut hukum Taurat saat itu. Tapi Daniel menolak untuk melanggar Firman Tuhan. Dalam Daniel 1 : 8 dikatakan demikian tentang Daniel :"Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya."

Daniel menolak untuk kompromi dalam hal kekudusan dirinya, dan akhirnya diadakan suatu percobaan untuk membandingkan performa antara orang-orang yang mau menajiskan dirinya dengan orang-orang yang taat Firman Tuhan. Apa hasilnya?

Ternyata Daniel dan teman-temannya yang tidak mau menajiskan dirinya kelihatan lebih baik dari orang-orang lain yang mau kompromi dalam hal kekudusan. Di Daniel 1 : 15 dikatakan demikian :" Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja." Bagaimana mungkin orang yang cuma makan sayur dan minum air bisa lebih baik perawakannya daripada orang yang makan santapan raja? Secara akal sehat itu tidak masuk akal. Tapi disitulah letaknya kuasa iman. Allah turut bekerja di dalam orang-orang yang mengasihi-Nya....

Allah tidak pernah tinggal diam untuk menjaga dan memberkati orang-orang yang mau menguduskan dirinya untuk Tuhan. Dalam Daniel 1 : 17 dikatakan  demikian :"Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi" 

Berkat Allah kepada Daniel dan teman-temannya yang mau menguduskan dirinya di hadapan Allah ternyata membuat mereka tampil sebagai pemenang. Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya ditemui  oleh Raja Nebukadnezar 10 kali lebih cerdas dari semua orang berilmu dan ahli jampi di kerajaan Babel.. Dalam ayat 19-20 dikisahkan demikian :" Raja bercakap-cakap dengan mereka; dan di antara mereka sekalian itu tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael dan Azarya; maka bekerjalah mereka itu pada raja. Dalam tiap-tiap hal yang memerlukan kebijaksanaan dan pengertian, yang ditanyakan raja kepada mereka, didapatinya bahwa mereka sepuluh kali lebih cerdas dari pada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya."  Raja Nebukadnezar akhirnya memberikan kedudukan tinggi kepada mereka.

Kalau kita baca kitab Daniel seluruhnya, perjuangan Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya dalam menjaga kekudusan dirinya tidak berhenti di sana saja. Dalam Kitab Daniel bagian selanjutnya dinyatakan bahwa mereka juga menolak untuk menyembah berhala, dan mereka tetap taat beribadah kepada Allah, walau pun itu menyebabkan nyawa mereka terancam. Mereka mengalami banyak tantangan, termasuk dibenci orang lain, difitnah, bahkan sampai dibuang ke dapur api, dimasukkan ke dalam goa singa. Tapi mereka tetap yakin akan kuasa Allah, sehingga semakin lama semakin diberkati. Dalam kitab Daniel dinyatakan bahwa semakin mereka menghadapi tantangan, Daniel dan kawan-kawannya bukan semakin jatuh, tetapi semakin mengandalkan Allah, dan mereka pun semakin naik kedudukannya di kerajaan Babel. Allah pasti berpihhak kepada orang-orang yang mau menjaga kekudusan hidupnya.

Kisah dalam Kitab Daniel merefleksikan betapa Menjaga Kekudusan di Hadapan Allah akan selalu menghasilkan kemenangan. Orang yang berani 100 % mengikuti Firman Allah pasti akan melihat kemenangan demi kemenangan dalam hidupnya. Masalahnya apakah kita berani meniru apa yang dilakukan oleh Daniel dan kawan-kawannya?

Memang di dunia ini terlihat bahwa kalau kita tak mau ikut cara-cara dunia seperti KKN, menyuap, curang, menjilat, kita akan tersisih dan susah untuk meniti tangga kesuksesan. Tapi ada berkat dan penyertaan Tuhan untuk orang-orang yang mau menolak kejahatan dunia...Dan orang-orang yang mau mengandalkan Tuhan pasti akan menjadi pemenang, lebih dari orang-orang yang licik dan curang...

Tapi mampukah kita percaya kehadiran Tuhan yang hanya bisa dilihat dengan mata iman?

Kita tidak akan berani melakukan Firman Tuhan secara 100 % kalau kita tidak punya iman...Iman adalah mengharapkan sesuatu yang tak bisa kita lihat....Yesus pernah berkata demikian:"Berbahagialah mereka yang tak melihat tapi percaya,"

Renungan Kristen





Katakan Tidak Pada Korupsi


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen

Sebab walaupun mereka mengetahui tuntutan-tuntutan hukum Allah, yaitu bahwa setiap orang yang melakukan hal-hal demikian, patut dihukum mati, mereka bukan saja melakukannya sendiri, tetapi mereka juga setuju dengan mereka yang melakukannya.(Roma 1 : 32)

Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh. (8-1b) Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria.(Kisah Para Rasul 8 : 1)

Setuju pada suatu kejahatan (termasuk korupsi) adalah suatu kejahatan juga. Alkitab memuat beberapa catatan mengenai tindakan "setuju pada kejahatan.", antara lain dalam Roma 1 : 32 dan dalam Kisah Para Rasul 8 : 1.

Dalam Kisah Para Rasul 8 : 1 disebutkan secara khusus bahwa Saulus, yang kemudian bertobat dan kemudian dikenal sebagai Rasul Petrus,  setuju kalau Stefanus dihukum mati. Mungkin cacatan ini juga untuk menunjukkan siapa itu Saulus sebelum Tuhan Yesus menjamahnya, yaitu seorang penganiaya orang Kristen. Tapi Alkitab di bagian lain mencatat bahwa Saulus pada peristiwa itu tidak ikut melempari Stefanus dengan batu sampai mati, ia hanya setuju dan menjaga pakaian orang-orang yang melempari Stefanus dengan batu. Dalam Kisah Rasul 22 : 20, Rasul Paulus alias Saulus menyaksikan keberadaannya saat pembantaian Stefanus demikian :"Dan ketika darah Stefanus, saksi-Mu itu, ditumpahkan, aku ada di situ dan menyetujui perbuatan itu dan aku menjaga pakaian mereka yang membunuhnya." Tapi setelah menyaksikan peristiwa itu, Saulus mulai menangkap orang Kristen dan memasukkannya ke dalam penjara.

Orang yang setuju kepada suatu tindak kejahatan pasti secara sadar atau pun tidak sadar telah memberi jalan kepada orang lain untuk berbuat jahat. Walau pun ia sendiri bukan pelaku kejahatan tersebut, namun Alkitab memandang tindakan seperti ini juga sebagai suatu kejahatan. Setuju pada tindakan kejahatan adalah lubang awal kita untuk masuk ke dalam tindakan kejahatan itu sendiri.

Salah satu hal paling relevan di Indonesia dengan tindakan setuju pada kejahatan saat ini adalah dalam hal korupsi. KPK rajin mengkampanyekan slogan "Katakan No terhadap korupsi !". Slogan itu tidak ditujukan kepada para pegawai pemerintah saja, tetapi kepada semua masyarakat. Mengapa? Karena korupsi hanya bisa dihapus kalau semua elemen masyarakat bersatu menentang korupsi.

Salah satu contoh tindakan setuju pada korupsi adalah kebiasaan kita untuk memberi suap pada pegawai pemerintah, saat kita membutuhkan pelayanan umum. Sudah bukan rahasia lagi bahwa di Indonesia, birokrasi di lapangan biasa dipersulit, diperlama, kalau tak ada uang pelicin. Tender proyek bisa diatur agar pemenangnya adalah pihak-pihak yang memberikan suap. Namun kalau kita mau menuntaskan korupsi, semua rakyat harus bersatu dan bersepakat untuk tidak mau memberikan suap atau pelicin bagi pegawai-pegawai pemerintah yang memintanya. Sayangnya, saat ini belum ada kesepakatan dari seluruh lapisan masyarakat untuk tidak memberikan suap kepada oknum pegawai-pegawai pemerintah yang suka meminta uang pelicin. Akibatnya tindakan pemerasan yang dilakukan oleh oknum aparat pemerintah susah untuk diselesaikan. Mereka akan terus sengaja untuk mendahulukan pelayanan bagi orang-orang yang memberi suap, sehingga bagi yang tak memberi suap akan terus dipersulit. Saya pernah mengalami bahwa untuk meminta tanda tangan dari 2 orang pejabat saja memerlukan waktu 3 minggu saat tidak memakai uang pelicin. Selama masih ada orang yang mau diperas oknum aparat pemerintah, selama itu korupsi masih mempunyai kesempatan untuk terjadi.

Budaya untuk tidak setuju kepada korupsi juga bisa terjadi dengan mendidik anak-anak kita sejak kecil untuk bangga dengan menjadi anak Tuhan. Menjadi anak Tuhan berarti harus berani  tidak mencontek saat ulangan, walau pun semua teman yang lain rata-rata mencontek. Menjadi anak Tuhan berarti harus berani membuat PR (Pekerjaan Rumah) sendiri, walau pun teman-teman lainnya mengerjakan PR lebih bagus karena dibuatkan oleh orang tuanya. Kebiasaan orang tua membuatkan PR anaknya adalah salah satu tindakan setuju kepada korupsi. Sebab tanpa kita sadari, kita telah mendidik anak kita untuk berlaku tidak jujur.

Budaya tidak setuju kepada korupsi juga bisa dilakukan dengan membiasakan diri untuk hidup sederhana, tidak boros. Sebab budaya konsumtif di Indonesia adalah salah satu yang mendorong pejabat untuk korupsi. Akibat budaya ini  maka terjadilah korupsi karena pegawai negeri yang gajinya kecil, tergiur ikut mencoba barang mewah yang dipakai oleh orang-orang di sekitarnya, padahal harganya jauh diluar kemampuannya.

Budaya materialisme yang hanya menghargai orang berdasarkan materi juga suatu hal yang mendorong korupsi. Orang yang jujur tak korupsi, akan merasa tersisih di lingkungan pergaulannya, karena dianggap kampungan atau tidak mengikuti trend oleh teman-temannya. Saya mengenal seorang pejabat yang bersih, sampai pensiun tidak punya rumah dan kemana-mana naik kendaraan umum. Ia punya adik yang tidak berprinsip sama, punya banyak mobil dan rumah mewah, sering pergi ke luar negeri,  anak-anaknya sekolah di luar negeri. Padahal keduanya adalah pejabat selevel di instansi pemerintahan, yang mestinya kesejahteraannya tak jauh beda. Saya melihat bahwa dimana pun ada acara, adiknya terlihat lebih dihormati orang daripada kakaknya....Mengapa? Karena ukuran keberhasilan bagi masyarakat kita adalah dari banyaknya harta seseorang....

Maka sungguh benar apa yang dinyatakan oleh Alkitab bahwa setuju kepada kejahatan, adalah juga sebuah tindakan kejahatan. Walau kita tak ikut serta dalam perbuatan jahat itu, kita bisa berdosa karena mendorong orang lain untuk berbuat jahat. 

Mari kita dukung penuntasan korupsi di Indonesia dengan lebih sungguh-sungguh lagi. Jangan beri kesempatan pada orang lain untuk korupsi, jangan ajarkan anak kita untuk tidak jujur! Hargailah orang karena kejujuran dan keindahan perilakunya, bukan karena banyaknya harta yang dimilikinya! Belajarlah hidup sederhana dan tidak boros!

Katakan TIDAK pada korupsi! Sebab setuju pada korupsi adalah sebuah kejahatan di mata Tuhan!

Renungan Kristen

Menghargai Hidup Kita Setiap Hari


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen

Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia.(2 Korintus 5 : 1)

RIP : Taylor Smith 5 Januari 2014, tapi Suratnya akan tetap menjadi inspirasi tentang menghargai hidup

Taylor Smith (depan paling kanan), Gadis Cantik 12 tahun yang menuliskan pesan kepada dirinya sendiri untuk dibaca 10 tahun lagi bila ia bisa selamat dari keadaan kritis penyakitnya. Tapi ia dipanggil Tuhan pada 5 Januari 2014 lalu.






Isi Surat asli yang dituliskan oleh Taylor Smith 4 Desember 2013 untuk pengingat dirinya kalau ternyata ia bisa hidup 10 tahun lagi. Namun takdir menyatakan lain, namun ia sekarang pasti sudah damai beserta Bapa di Sorga.

On January 5th, 12 year old Taylor Smith passed away from complications with pneumonia. It left her parents, family, and friends absolutely devastated. She was a joyful child just like any other, full of life. But it was after some time had passed that they made a discovery they’d never forget. As her parents went through her belongings, they found several letters Taylor had written to others. But one was very different. It was a letter to her future self.


Dear Taylor,

How’s life? Life is pretty simple right now (10 years in your past). I know I’m late for you, but as I’m writing, this is early, so; congratulations on graduating high school! If you didn’t go back and keep trying. Get that degree! Are you (we) in college? If not, I understand. We do have pretty good reasoning, after all.

Don’t forget, it’s Allana’s 11th birthday today! Sheesh, 11 already? In my time, she just turned 1! I didn’t get to go to that party though, because I was in Cranks, Kentucky for my first mission trip. I’ve only been back for 6 days!

Speaking of, how’s your relationship with GOD? Have you prayed, worshipped, read the bible, or gone to serve the lord recently? If not, get up and do so NOW! I don’t care what point in our life we’re in right now, do it! He was mocked, beaten, tortured, and crucified for you! A sinless man, who never did you or any other person any wrong!

Now, have you gone on any more mission trips? Have you been out of the country yet? How about on a plane?

Is Doctor Who still on the air? If not, what regeneration did they end it with? You should go watch some Doctor Who! Later though, you gotta finish reading your own words of wisdom!

Do you have your own place yet? If we’re in college, what are we majoring in? Right now, I wanna be a lawyer.

Have you been to Dollywood recently? Right now, their newest attraction is the Wild Eagle. It’s so fun!

Also I think I’m going to sell my iPad and buy an iPad mini, Don’t forget to tell your kids that we’re older than the tablet! Attached I also have a drawing of an iPad, so you can show them.

Well, I think that’s all. But remember, it’s been 10 years since I wrote this. Stuff has happened, good and bad. That’s just how life works, and you have to go with it.

Sincerely, Taylor Smith


For a girl of only 12 years to be so forward thinking, so smart, and so quirky… there’s no doubt she was a gift to us for her short time here on Earth. Help her letter and life live on forever.

Hidup adalah suatu anugerah Tuhan yang tak ternilai harganya. Setiap pagi kita bangun tidur, kita mendapati bahwa kita masih bisa bernafas, masih bisa melihat indahnya dunia, itu adalah hal besar yang patut kita syukuri. Namun dengan adanya banyak masalah yang menghimpit, dan diterpa berbagai kesibukan, kita seringkali lupa bagaimana berharganya hidup kita ini. Namun seorang gadis cilik yang bergumul dengan sakit penyakitnya, memberikan kita inspirasi tentang betapa berharganya waktu dan nafas hidup dalam kehidupan kita di dunia ini. Kita tak boleh menyia-nyiakan sejengkal pun dari waktu kita di dunia ini dengan lalai menyenangkan hati Tuhan.

Taylor Smith adalah seorang gadis cilik yang cantik, namun menderita penyakit komplikasi radang selaput paru-paru. Mungkin saat Surat di atas ia tulis, ia sudah tahu betapa mungkin umurnya di dunia tidak akan panjang. Kita bisa membayangkan betapa bergumulnya ia menghadapi situasi seperti ini.

Namun uniknya Taylor Smith sempat menuliskan sebuah Surat untuk dirinya sendiri, sebagai pengingat kalau ternyata Tuhan  memberikan kepadanya umur 10 tahun lagi. Satu yang menarik di dalam suratnya, ia mengingatkan dirinya demikian :

"Ngomong-ngomong, bagaimana hubunganmu dengan TUHAN? Sudahkah engkau berdoa, baca Alkitab. atau melayani Tuhan saat ini? Kalau belum, bangkit dan lakukan itu SAAT INI juga! Aku tak peduli pada posisi apa kehidupan kita saat ini, lakukanlah itu! Ia (Yesus) sudah diejek, dipukul, disiksa, dan disalibkan untuk kamu! Seorang yang tak berdosa, yang tak pernah melakukan yang salah kepadamu atau orang lain yang mana pun !

Speaking of, how’s your relationship with GOD? Have you prayed, worshipped, read the bible, or gone to serve the lord recently? If not, get up and do so NOW! I don’t care what point in our life we’re in right now, do it! He was mocked, beaten, tortured, and crucified for you! A sinless man, who never did you or any other person any wrong!

Satu yang menarik dari apa yang diungkapkan oleh Taylor Smith dalam suratnya itu, "Sudahkah engkau berdoa, baca Alkitab. atau melayani Tuhan saat ini? Kalau belum, bangkit dan lakukan itu SAAT INI juga!" 

Taylor Smith mengalami saat dimana ia sadar bahwa kemungkinan hidupnya di dunia tinggal sesaat lagi, kapan pun maut bisa menjemputnya karena penyakit yang dideritanya. Maka ia menekankan dalam suratnya, bahwa berdoa, baca Alkitab, atau melayani Tuhan harus dilakukan saat ini juga, mungkin besok sudah terlambat. Dan ternyata Tuhan memang menyayangi dirinya sehingga ia dipanggil pulang ke rumah Bapa di sorga 5 Januari 2014, yaitu 2 minggu sebelum renungan ini saya tulis.

Banyak orang Kristen menyia-nyiakan waktu yang Tuhan beri dengan lalai berdoa, tidak mau baca Alkitab, tidak mau melayani Tuhan. Mungkin ada yang beralasan nanti saja, sekarang saya sibuk. Ada yang beralasan bahwa saya belum siap, mungkin tahun depan saja semua itu dimulai. Tapi kita tak pernah tahu kapan hidup kita di dunia ini akan berakhir. Bisa 40 tahun lagi, 20 tahun lagi, tahun depan, tapi bisa juga besok kita dipanggil menghadap Tuhan Sang Pemilik kita. 

Surat yang ditulis oleh Taylor Smith untuk dirinya sungguh juga relefan buat kita semua, sebagai orang Kristen. Kalau kita merasa belum taat berdoa, baca Alkitab, dan melayani Tuhan, kita harus bangkit dan mulai melakukannya saat ini juga.

Terima kasih Taylor Smith....Suratmu adalah sebuah inspirasi buat kami, betapa kami harus menghargai waktu yang Tuhan berikan untuk segera rajin berdoa, baca Alkitab, dan melayani Tuhan. Suratmu mengingatkan kami bahwa hidup di dunia ini hanya sementara, dan hidup di akhirat adalah hidup yang kekal. Suratmu juga mengingatkan kepada kami, betapa Yesus telah sangat mengasihi kita, sehingga kita tidak boleh menyia-nyiakan kasih-Nya. Sungguh surat yang engkau tulis menjadi sebuah inspirasi betapa kami tak boleh menunda-nunda waktu untuk memulai taat pada Firman Tuhan.

Selamat jalan Taylor Smith...Kami yakin sekarang engkau sudah aman di sisi Tuhan di sorga. Pasti suatu saat kita akan bertemu muka demi muka di rumah Bapa kita di sorga. God Bless You always....


Renungan Krsiten 

Iman bahwa Kita sudah Bebas dari Semua Kutuk


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen

14. Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
15. dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.(Ibrani 2 : 14-15)

30. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.(Yohanes 19 : 30)


14. Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.

15. Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya Bapa!"

16. Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.(Roma 8 : 14-16)

Minggu lalu di Gereja saya mendengar tentang pergumulan seorang jemaat yang dibuang oleh Ibu kandungnya. Ibu kandungnya membuangnya saat bayi, dengan menitipkannya kepada kerabat dekatnya dan tak mau mengakuinya sebagai anak. Tindakan Sang Ibu bukanlah karena ia tak sayang kepada bayi yang telah dilahirkan dari rahimnya sendiri, tapi justru karena cintanya. Ibu itu punya kepercayaan bahwa berdasarkan hitungan tanggal kelahiran, si anak memiliki weton (hari kelahiran) yang sama. Ibu itu percaya bahwa kalau dua orang yang wetonnya sama tinggal dalam satu rumah, salah satunya pasti akan mati. Karena cintanya pada anaknya, ia menitipkan anaknya ke kerabatnya, dan tidak berani memanggil bayinya sebagai anaknya. Sampai anak itu dewasa, dan telah tahu siapa sebenarnya ibu kandungnya, sang Ibu tetap tak berani mengakui anaknya sebagai anak kandungnya, karena takut anaknya celaka kalau dekat-dekat dengannya.

Banyak kepercayaan tradisional yang seperti itu kita temui di dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Saya punya satu pengalaman tentangnya. Saya pernah dimarahi kakak dari Ibu mertua saat baru nikah dulu karena letak ranjang tidur kami  manjang rumah. Maksudnya posisi kami saat tidur, yaitu kaki menghadap pintu masuk rumah, seperti letak mayat di rumah duka. Kata Tante kami itu, kalau letak ranjang tak dirubah, maka kami akan celaka atau sakit-sakitan terus, bahkan bisa mati muda. Karena saya tak percaya dan tidak mau merubah arah ranjang, maka Tante yang sudah tua itu nekat berusaha mengangkat sendiri ranjang saya. Saya baru sadar betapa seriusnya ketakutan Tante kami itu terhadap tahayul itu. Maka untuk menghormatinya, maka saya akhirnya memindahkan ranjang kami agar tak manjang rumah, dengan diawasi oleh Tante itu yang tetap tak mau pulang sebelum melihat ranjang kami dirubah arahnya.

Ada lagi seorang teman saya, penatua di Gereja kami yang takut kalau berfoto berjumlah ganjil. Katanya yang di tengah akan mati atau sial. Saya ketawa juga dalam hati saat kami akan berfoto, tiba-tiba ia berteriak:"Stop...Stop...Kalau foto tak boleh ganjil jumlahnya, kasihan yang di tengah nanti kena sial." Seorang penatua di Gereja masih percaya pada tahayul seperti itu.

Sebenarnya seorang Kristen tak boleh percaya pada hal-hal seperti itu. Bukan masalahnya bahwa setan tak ada untuk menyerang kita, tapi saat kita sudah di dalam Kristus, maka semua kutuk atas kita sudah dipatahkan. Alkitab di Roma 8 : 14-16 menegaskan bahwa seorang yang telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mempunyai Roh Kudus di dalam dirinya, sehingga akan disebut anak-anak Allah. Kita sebagai orang Kristen mempunyai hak memanggil Allah sebagai Bapa kita, itu membuktikan betapa dekatnya hubungan kita dengan Allah. Allah selalu berada beserta kita, lalu bagaimana mungkin kita boleh takut terhadap kutuk atau serangan Iblis? Kita sekarang adalah anak-anak Allah, bagaimana mungkin kita masih bisa takut pada tahayul?

Saat Yesus datang ke dalam dunia, misi-Nya yang terpenting bukan hanya untuk mengajarkan kebaikan, tapi untuk menebus manusia dengan darah dan nyawa-Nya. Yesus telah mati untuk menanggung hukuman yang seharusnya untuk kita yang berdosa ini. Misi Yesus adalah untuk menyelamatkan umat manusia dari dosa, kutuk dan maut. Ibrani 2 : 14-15 menyaksikan demikian :"Karena anak-anak (orang Kristen) itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut" 

Yesus sudah mati di atas kayu salib, artinya misinya untuk memusnahkan kuasa Iblis sudah selesai. Kita tak punya alasan lagi untuk takut kepada kutuk dan  maut. Alkitab dalam Yohanes 19 : 30 menyaksikan bahwa saat Yesus di atas kayu salib dan tengah disiksa, Ia berkata demikian  : ".....Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.". Yesus yang disiksa oleh Prajurit Romawi, tak mungkin bisa mengakhiri sendiri siksaan atas dirinya sebelum Ia mati. Tapi Yesus berkata sudah selesai.  Lalu apa maksud-Nya yang sudah selesai?  Yesus  ingin menegaskan bahwa misi-Nya untuk menebus manusia dari segala dosa, kutuk dan maut sudah selesai. Misi Yesus untuk menggenapi seluruh nubuat di Alkitab sudah digenapi.

Yesus telah membayar lunas hutang dosa kita dengan darah dan nyawanya saat Ia disalibkan di Kalvari. Maka tak ada lagi maut dan kutuk atas kita. Semua kuasa maut dan kutuk telah dipatahkan oleh Yesus bagi kita. Kita tak akan lagi hidup dalam kutuk atau kesialan apa pun. Syaratnya cuma satu, yaitu kita harus mau menempatkan diri kita di dalam persekutuan dengan Tubuh Kristus Yesus. Caranya adalah kita mau mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan yang telah mati untuk menebus kita dari maut, dan percaya akan kuasa Tuhan Yesus Kristus atas maut. Maka hanya dengan perkataan :"Di dalam Nama Yesus" kita bisa menginjak-injak iblis, mematahkan segala macam kutuk dan kuasa maut, mengusir segala roh-roh jahat. Hanya dengan mendengar pengakuan diri kita, bahwa kita sudah berada di dalam Persekutuan dengan Yesus Kristus, sudah membuat Iblis gemetar. Maka tak heran bahwa dengan melafalkan :"Di dalam Nama Yesus" kita bisa menengking segala macam roh-roh jahat dan mematahkan segala kutuk.

Saya sangat prihatin dengan peristiwa yang terjadi pada Ibu yang tak mau mengakui anaknya sebagai darah dagingnya, seperti cerita di atas, yaitu hanya karena kepercayaannya pada cerita-cerita tahayul nenek moyang. Hidup kita di dunia ini cuma satu kali, masakan kita tak bisa menikmatinya hanya karena sebuah tahayul?  Sudah saatnya orang Kristen berani melawan segala tipu daya Iblis dengan menolak segala macam tahayul. Roh Allah yang ada pada kita lebih besar dari dunia ini, jadi tak ada perlunya lagi kita takut pada tahayul-tahayul omong kosong itu. 

Ingatlah bahwa Yesus sering berkata :"Jadilah kepadamu menurut imanmu." Kita sudah bebas dari kutuk dan maut, asalkan kita percaya Firman Tuhan. Kepercayaan pada tahayul justru membuat kita jatuh kembali kedalam kutuk itu. Kepercayaan-kepercayaan tahayul tak lain adalah tipu muslihat Iblis untuk memperbudak manusia.

Maka peganglah teguh firman Tuhan, dan selalu percaya kepada kuasa Tuhan. Maka hidup kita akan selalu menjadi hidup yang indah, yang bebas dari ketakutan, dan bebas dari kutuk dan maut....Hidup kita akan menjadi hidup yang selalu berkemenangan di dunia dan di akhirat...



Renungan Kristen

Tipuan Iblis dalam Pencobaan Hidup


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen

8. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
9. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.(1 Petrus 5 : 8-9)

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.(1 Korintus 10 : 13)

Dulu saya pernah berpikir kalau orang yang kaya raya pasti tak punya problem. Bukankah dengan uang kita bisa membeli semua barang kebutuhan hidup kita, membayar gaji pegawai untuk menolong kita melakukan kegiatan apa pun? Tapi ternyata saya salah, saya menemukan bahwa orang-orang yang banyak uang juga sama pusingnya dengan kita yang tak punya uang, dalam kehidupan di dunia ini semua orang mengalami pencobaan. Baik orang kaya mau pun orang miskin, orang pintar mau pun orang bodoh, pejabat atau pun rakyat biasa, semua pasti punya pergumulan dalam hidupnya.

Kita memang bisa dengan mudah membayangkan betapa bergumulnya keluarga yang penghasilannya pas-pasan. Betapa susahnya membeli bahan-bahan kebutuhan sehari-hari yang setiap hari semakin mahal harganya. Belum biaya sekolah anak sekarang tidak murah, meskipun sekolahnya di sekolah negeri. Apalagi kalau seorang yang penghasilannya pas-pasan menderita suatu penyakit berat atau mengalami kecelakaan,  tanpa asuransi pasti akan menjerit betapa beratnya biaya pengobatan di rumah sakit. Mungkin banyak dari anda yang juga memimpikan jadi orang kaya, karena anda pikir orang kaya pasti tak punya masalah seberat orang miskin.

Tapi ternyata banyak juga orang kaya mengalami stress karena pergumulan hidupnya. Contohnya saya mengenal seorang Konglomerat yang tidak bisa tidur setiap malam, karena anaknya yang kekasih, yang diharapkan menjadi pewaris Perusahaan ternyata nakal, suka main perempuan, dan pencandu narkoba. Saya juga pernah dengar teman boss saya yang sangat kaya raya, menemukan istrinya selingkuh saat tak sengaja mampir ke rumah di siang hari, lalu ia minta diantar supirnya ke sebuah apartement  mewah, ia membeli satu unit apartement mewah di sana, dan loncat bunuh diri dari balkonnya beberapa jam kemudian.

Dan yang terakhir baru saya temui dua hari lalu. Ada seorang teman kami yang memiliki sebuah pabrik dan sebuah rumah kost-kostan mewah empat lantai di kawasan segi tiga emas. Dia adalah seorang tua yang sangat ramah dan suka tersenyum. Dulu saya pikir betapa enaknya orang tua itu, maka tak heran kalau ia mudah sekali untuk tersenyum dan ramah kepada orang lain. Ia punya rumah kost-kostan mewah yang menghasilkan sekitar 30 juta rupiah sebulan tanpa bekerja, punya asset miliaran rupiah, punya pabrik konvensi, dan semua anaknya sudah menikah, pasti tinggal menikmati masa tuanya. Tapi beberapa bulan lalu ia menderita stroke. Dan saat kemarin bertemu, ia mengungkapkan bahwa ia punya pergumulan yang berat. Menurutnya memang dari luar ia terlihat selalu senang dan tersenyum, tapi di dalam hatinya bergumul sangat berat.

Ya itulah manusia di dunia. Setiap orang punya pergumulan yang harus dilewati dalam kehidupannya. Dalam Alkitab di 1 Petrus 5 : 8-9 ditegaskan bahwa Iblis itu mencobai semua orang, baik itu orang kaya mau pun orang miskin, orang pintar mau pun orang bodoh, orang berkuasa mau pun rakyat jelata. Semua orang pasti mengalami kesusahan dan penderitaan, dan bisa jatuh kalau tak siap menghadapi peperangan dengan Iblis. Maka 1 Petrus 5 : 9 mengingatkan kepada kita demikian :" Lawanlah dia (Iblis) dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama."

Iblis memang penipu yang ulung. Iblis sering membuat pencobaan yang kita hadapi terlihat sangat berat, sehingga sepertinya tak akan mungkin diselesaikan. Alkitab menegaskan bahwa semua orang di dunia menanggung penderitaan yang sama. Tapi Iblis berusaha merusak mental kita dengan memperlihatkan seolah-olah kita ini orang paling sial di dunia, seolah-olah orang lain selalu lebih beruntung dari pada kita, dan seolah-olah orang lain tidak mengalami kesusahan dan penderitaan seberat apa yang kita alami. Akhirnya kita menangisi diri sendiri, patah semangat, dan tak melihat lagi sukacita dalam hidup kita, kita menjadi iri dengan berkat Allah atas orang lain. Kita menjadi orang yang merasa bahwa hidup di dunia ini tak ada lagi artinya, dan kita kita lupa kalau hidup di dunia ini sifatnya hanya sementara. Akhirnya banyak orang yang merasa tersisih lalu bunuh diri.

Iblis juga membuat kesan seolah-olah Allah lebih sayang dan hanya berpihak kepada orang kaya, orang pandai dan orang berkuasa. Iblis mau membuat kesan bahwa orang yang kaya, yang pandai dan yang berkuasa adalah orang-orang pilihan Allah. Padahal Alkitab menegaskan bahwa Allah tidak melihat apa yang kelihatan, tapi melihat hati. Allah pasti akan lebih menyayangi orang miskin yang taat firman Allah, dari pada orang kaya yang mengikuti jalan orang fasik. Tapi Iblis menipu seolah-olah Allah itu tidak adil. Lalu orang miskin merasa sial karena tidak ditakdirkan menjadi orang kaya, orang bodoh merasa minder pada orang pinter, tapi orang yang berkuasa merasa sombong dan memandang rakyat jelata sebelah mata.  

Kalau kita menghayati firman Allah di 1 Petrus 5 : 8-9 tadi, bahwa semua orang mengalami penderitaan yang sama, maka kita akan sadar bahwa kesenangan hidup di dunia dan akhirat bukan masalah kaya atau miskin, bukan masalah pintar atau bodoh, bukan masalah menjadi orang berkuasa atau menjadi rakyat jelata. Tapi masalah bagaimana kita bisa menerima kehendak Allah dengan penuh rasa syukur. Banyak juga orang kaya, pandai dan berkuasa yang tak kalah stress dari orang miskin, ada juga orang kaya yang akhirnya bunuh diri karena tak tahan menghadapi pencobaan yang dialaminya, banyak juga orang berkuasa yang akhirnya masuk penjara karena korupsi, banyak orang yang mau menggadaikan imannya untuk meraih kesuksesan di dunia, banyak orang yang harus membayar mahal dengan kehilangan keharmonisan rumah tangga akibat mengejar kesuksesan di dunia. Itu akibat tipu daya Iblis yang membuat seolah-olah orang yang kaya, yang pandai, yang berkuasa tidak pernah punya problem yang berat. Tapi sekali lagi , Alkitab telah menegaskan bahwa semua orang di dunia mengalami penderitaan yang sama akibat pencobaan Iblis.

Setiap orang pasti mengalami pencobaan yang khas sesuai kelemahan dirinya sendiri, sehingga persoalan selalu kelihatan berat. Iblis tahu kelemahan kita dan berusaha memanfaatkan kelemahan itu agar sebisa mungkin kita jatuh. Tapi Alkitab kembali menegaskan bahwa Allah tidak pernah diam saja saat melihat kita dicobai oleh Iblis. Walau pun pencobaan itu terlihat sangat berat, karena menyerang sisi kelemahan kita, tapi Allah selalu membatasi pencobaan yang diijinkan-Nya terjadi agar tak melebihi batas kekuatan kita. Allah mengijinkan Iblis mencobai kita bukan karena Allah jahat, tapi karena Allah mau supaya manusia belajar dan bertumbuh imannya. Pencobaan itu seperti sebuah sekolah kehidupan, dimana kita seringkali melewati masa ujian. Tiap kita lulus ujian maka kita akan naik kelas menjadi manusia yang lebih sempurna. 

Maka Alkitab juga memberi tuntunan agar kita bisa lolos dalam ujian iman kita, yaitu dengan memberikan suatu rahasia yang ingin Iblis tutupi. Rahasia itu dinyataakan dalam 1 Korintus 10 : 13, yaitu bahwa :
  • Pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa yang tak akan melewati kekuatan kita.
  • Allah kita adalah Allah yang setia, yang tidak akan meninggalkan kita saat kita dicobai, dan tak akan membiarkan kita dicobai melebihi kekuatan kita.
  • Saat kita dicobai, Allah pasti akan memberikan jalan keluar sehingga kita pasti bisa menanggungnya.
  • Allah sudah mempersiapkan jalan keluar untuk setiap pencobaan, tak pernah ada masalah yang tak bisa diselesaikan.
Maka kita sebagai Orang Kristen tak perlu kuatir saat kita menghadapi pencobaan, kalau kita mengalami pencobaan pasti bukanlah karena  kita lebih sial dari orang lain, tetapi karena semua orang di dunia mengalami penderitaan yang sama. Libatkanlah Allah selalu dalam setiap pergumulan hidup kita, dan sabarlah menunggu jawaban Allah atas persoalan yang kita hadapi. Allah tak akan pernah terlambat untuk menolong kita. Pertolongan Allah pasti datang sebelum batas akhir kekuatan kita dilampaui. Allah tahu apa yang dirancangkan-Nya untuk kita, rancangan Allah selalu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan. Allah juga Tuhan yang tidak selamanya mendendam kepada kesalahan kita, ia pasti akan mengampuni umat-Nya yang menyesali dosanya. Kalau pun Tuhan menghajar umat-Nya, bukanlah seperti musuh yang ingin menghancurkan, tapi seperti Bapak yang sedang mendidik anak-Nya dengan kasih, namun penuh disiplin. Semua itu telah dinyatakan dalam Firman Tuhan, dan Allah tak akan pernah bohong.

Saat menghadapi pencobaan, kita hanya perlu meneguhkan iman dan pengharapan kita, dan setia bertekun dalam doa saat pencobaan itu datang. Semua pasti akan baik-baik saja....!!!


Renungan Kristen

Tahapan Menuju Kesempurnaan Iman


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen

2. Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.

3. Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.

4. Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.

5. Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,

6. dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,

7. dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.

8. Sebab apabila semuanya itu ada padamu dengan berlimpah-limpah, kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita.

9. Tetapi barangsiapa tidak memiliki semuanya itu, ia menjadi buta dan picik, karena ia lupa, bahwa dosa-dosanya yang dahulu telah dihapuskan.

10. Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.

11. Dengan demikian kepada kamu akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki Kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.(2 Petrus 1 : 2-11)

Setiap Kebaktian Minggu, orang Kristen mengucapkan Iman Rasuli sebagai pernyataan Iman kita terhadap Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus dengan segera keberadaan dan akibat dari keberadaan-Nya itu. Kita percaya bahwa Allah adalah pencipta langit dan bumi beserta segala isinya. Kita percaya bahwa untuk keselamatan umat manusia, Allah telah menebus hutang dosa manusia melalui pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib. Kita percaya bahwa saat menunggu kedatangan Yesus Kristus kedua kali sebagai Raja, Allah telah mengaruniakan Roh Kudus sebagai penuntun kita, agar kita selalu tunduk pada tuntunan Roh Kudus, sehingga kita bisa  berjalan sesuai yang dikehendaki-Nya. Dan orang Kristen percaya bahwa hidup di dunia ini hanya sementara, suatu saat semua manusia akan menghadapi Penghakiman. Orang yang baik akan dibangkitkan untuk masuk ke sorga, dan orang yang jahat akan dibangkitkan untuk dihukum. 

Pengetahuan tentang dasar iman Kristen ini tidak hanya diketahui oleh umat Tuhan saja, tapi Iblis juga tahu fakta tentang kebenaran Alkitab. Iblis yang sejak semula iri dengan kedudukan manusia yang menjadi makhluk Kekasih Allah, tidak rela kalau semua manusia akan kembali ke sorga, sedangkan dirinya pasti akan dihukum di neraka kelak. Oleh sebab itu Iblis selalu berusaha untuk menyesatkan manusia dari kebenaran Firman Tuhan, dan agar manusia jatuh ke dalam penghukuman kembali dan menjadi budak Iblis. Maka Iman yang sekedar ucapan saja pada hakekatnya adalah Iman yang siap untuk tergelincir. Yakobus 2 ayat 17 mengatakan bahwa : "....Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." Maka orang Kristen harus memperlengkapi Iman Kristennya dengan perbuatan, agar Iman itu tidak mati.

Masalahnya, bagaimana cara kita memperlengkapi Iman kita agar tidak mati, dan agar menjadi bertumbuh menuju kesempurnaan? Apakah kita harus melengkapinya dengan menjadi penginjil? Apakah kita harus hidup suci seperti orang Farisi? Atau kita harus menyumbangkan seluruh harta kita untuk gereja? Tapi bukan itu masalahnya. Banyak orang Kristen yang gagal mempertahankan Imannya, padahal sebelumnya sudah begitu aktif di kegiatan pelayanan gereja. Bahkan banyak orang yang telah menjadi Penginjil atau Pendeta sekalipun, yang akhirnya malah murtad, dan pindah ke agama lain.

Rasul Petrus memberikan tuntunan bagaimana langkah yang harus ditempuh oleh orang Kristen untuk menuju kesempurnaan iman, yaitu agar iman itu tidak mati. Kita harus bertumbuh dalam pengenalan kita terhadap Tuhan, semakin saleh dan penuh kasih, dan akhirnya kita tidak akan tersesat oleh tipu daya iblis.  Kita harus semakin serupa dengan Kristus, hari lepas hari. 2 Petrus 1 : 5-11 menyebutkan tentang langkah yang harus dilakukan oleh orang Kristen menuju kesempurnaan Iman, yaitu :
  • dimulai dari berani menyatakan pengakuan iman Kristen
  • menambahkan kepada iman  : kebajikan
  • menambahkan kepada kebajikan :  pengetahuan
  • menambahkan kepada pengetahuan : penguasaan diri
  • menambahkan kepada penguasaan diri : ketekunan
  • menambahkan kepada ketekunan : kesalehan
  • menambahkan kepada kesalehan : kasih akan saudara-saudara
  • menambahkan kepada kasih akan saudara-saudara : kasih akan semua orang

Dasar paling utama untuk pertumbuhan iman, adalah rajin berbuat baik. Orang yang baru bertobat dan baru menjadi orang Kristen, harus segera memperlengkapi hidupnya dengan rajin berbuat baik. Sebab bukankah semua agama mengajarkan kebaikan? Jadi kalau seorang Kristen tidak rajin berbuat baik, apa lebihnya dia dari penganut agama lain? Maka lakukanlah, pikirkanlah, dan percakapkanlah semua yang disebut kebaikan oleh dunia, di manapun kita menemui kesempatan untuk melakukannya.

Dasar kedua yang tak kalah penting adalah pengetahuan. Orang Kristen harus memiliki pengetahuan tentang isi dan maksud dari Firman Tuhan. Orang Kristen yang hanya berbuat baik, tapi tak tahu isi Firman Tuhan, tak ada lebihnya dari penganut agama lain, yang diajarkan untuk berbuat baik juga oleh agama lain. Hidup Kristen bukan hanya masalah berbuat baik saja, tapi yang terpenting adalah masalah keselamatan di dunia dan di akhirat. Orang Kristen harus punya pengetahuan agar jangan sampai murtad dan dikalahkan oleh tipu daya Iblis. Maka sambil rajin berbuat baik, kita juga harus rajin belajar Alkitab, supaya kita beroleh Pengetahuan tentang isi dan maksud Firnan Tuhan kita. Kita harus tahu apa yang diinginkan oleh Allah, apa yang dilarang oleh Allah. Kita harus tahu juga mana ajaran Kristen yang sehat, dan mana ajaran Kristen yang sesat. Contohnya, kalau Firman Tuhan bilang bahwa kita harus mengandalkan Tuhan saja, ya janganlah kita pergi lagi ke dukun atau simpan ilmu-ilmu gaib. Kalau Alkitab bilang bahwa kapan tepatnya hari kiamat itu datang, tidak pernah dituliskan di dalam Alkitab, jangan kita ditipu untuk menjual semua kekayaan kita dan menyumbangkannya ke Pendeta tertentu, yang ternyata adalah penipu....Kalau Alkitab bilang bahwa Tuhan pasti pelihara orang Kristen, kita tidak perlu lagi khawatir akan kehidupan kita, serahkanlah segala kekuatiran kita kepada Tuhan. Orang Kristen yang tahu isi Firman Tuhan tidak akan mudah ditipu oleh pengajaran-pengajaran yang sesat, dan ia juga pasti tahu kehendak Tuhan yang sesungguhnya.

Bila kita sudah rajin berbuat baik, memiliki pengetahuan tentang kehendak Tuhan, maka kita harus mulai belajar untuk menguasai diri. Menguasai diri berarti melakukan apa yang diperintahkan Tuhan dan menjauhi semua yang dilarang oleh Tuhan. Memang melakukan Firman Tuhan butuh waktu untuk membiasakannya, kita pasti seringkali jatuh dan bangun saat berusaha untuk melakukan Firman Tuhan. Maka Alkitab mengajarkan kita untuk melengkapi Penguasaan Diri kita itu dengan Ketekunan. Kita harus dengan tekun berusaha untuk menjauhi dosa dan melakukan yang baik, sehingga kita akan terbiasa untuk melakukan kebaikan saja. Contohnya kalau awalnya kita malas pergi ke gereja, kita harus tekun berusaha sehingga lama-lama kita menjadi rajin pergi ke gereja. Kalau kita sering berkata-kata kotor, kita harus tekun berusaha agar lambat laun kita meninggalkan kebiasaan jelek itu. Kalau tadinya kita suka berdagang dengan cara curang, kita harus tekun berusaha untuk meninggalkan cara-cara dunia yang tidak etis itu.

Orang Kristen yang sudah berusaha tekun untuk menguasai diri pasti akan menjadi orang saleh. Orang saleh artinya orang yang rajin berbuat baik dan tidak suka berbuat dosa. Ia sudah terbiasa untuk tidak mudah jatuh dalam perangkap dosa. Orang lain akan melihat kita sebagai manusia yang faham dan taat akan Firman Tuhan. Orang Kristen yang saleh tidak akan mudah disesatkan oleh iblis atau ajaran sesat. Ia telah menjadi manusia rohani yang dewasa dan cakap membimbing orang lain dalam pengenalan akan Firman Tuhan.

Saat seorang Kristen sudah menjadi orang saleh, ia harus melakukan pelayanan untuk orang lain.  Pelayanan orang Kristen tak lain adalah membagikan kasih kepada sesama kita. Kita memang harus memulainya segera, tidak perlu dengan menunggu yang muluk-muluk. Kita terpanggil untuk membagikan kasih kita terlebih dahulu pada saudara-saudara kita, yaitu orang-orang yang ada di sekitar kita. Contohnya kita bisa menjadi guru sekolah minggu di Gereja kita, agar anak-anak yang belum mengenal Kristus bisa ikut merasakan keselamatan dari Tuhan. Kita bisa membagikan kasih Allah dengan menjadi pembimbing dalam Persekutuan Ibadah, Pemahaman Alkitab, atau Pemuridan. Kita bisa menyisihkan sebagian rejeki kita untuk saudara-saudara seiman yang berkekurangan. Kita bisa menjadi pendoa syafaat di Gereja kita. Dan tak kalah pentingnya adalah rajin berbuat kasih dan mengajarkan Firman Tuhan kepada suami atau istri kita, anak-anak, orang tua dan saudara-saudara kita.

Kalau kita sudah terbiasa untuk berbuat kasih kepada orang-orang di sekitar kita, Alkitab menyarankan kita untuk berbuat lebih. Kita harus berusaha membagi kasih kepada semua orang. Contohnya, bisa saja kemudian kita menjadi Penginjil untuk orang-orang non Kristen, agar dunia tahu bahwa Allah sudah memberikan keselamatan kepada dunia. Kita juga bisa menjadi relawan sosial untuk menolong korban bencana, untuk memelihara orang tua yang terlantar, untuk mengunjungi orang sakit dan orang yang dipenjara. Kita bisa membagikan Kasih Yesus yang sudah kita rasakan kepada semua umat manusia di dunia. Kalau kita sudah mampu membagikan Kasih Kristus kepada orang yang tidak kita kenal, tanpa pamrih, tanpa mengharapkan balasan, dan dengan penuh sukacita, itulah tandanya bahwa iman kita sudah mencapai kesempurnaan. Kita sudah semakin serupa Kristus yang rajin berbuat baik, yang benci akan dosa, penuh pengetahuan akan Firman Allah, dan rajin membagikan kasih kepada dunia. 

Pada tahap iman yang sempurna, kita tak akan lagi berbuat baik karena alasan etis, karena alasan diatur oleh undang-undang pemerintah, apalagi karena pamrih. Kita rajin berbuat baik tidak seperti umat beragama lain yang mengumpulkan pahala untuk masuk sorga. Satu-satunya alasan kita membagikan kasih adalah bahwa kita menghayati bahwa Allah telah lebih dahulu mengasihi kita. Bahkan Kristus telah rela mengorbankan nyawanya dalam siksaan pedih di atas kayu salib, demi keselamatan kita. Perbuatan baik kita adalah sebagai rasa syukur kita akan kasih Allah yang telah kita rasakan. Semua kebaikan akan kita lakukan karena cinta kita pada Allah dan hanya untuk menyenangkan Allah saja.

Saat Iman kita sempurna, maka kecintaan kita kepada Allah akan semakin besar, dan pengenalan kita akan kasih Allah juga semakin dalam. Maka karenanya, kita akan mampu melakukan kebaikan untuk musuh dan untuk mendoakan musuh kita. Kita tidak akan membalas kejahatan dengan kejahatan. Kita akan mampu tahan melawan dosa karena kita tahu bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Kita akan mampu berbuat baik meskipun kita sendiri sedang berada dalam kesusahan. Kita akan tetap mampu bersyukur dan memuji Tuhan pada saat yang tersulit sekali pun. Bahkan kita akan rela berkorban nyawa untuk Tuhan. Pada tahap iman yang sempurna, orang lain pasti akan melihat wajah Kristus melalui tindak tanduk dan perilaku kita. Itulah Iman yang hidup, yang tak mudah goyah dan yang tak mudah disesatkan.

Renungan Krsiten


 

RENUNGAN KRISTEN. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com