Renungan Harian Kristen Singkat

Gereja di Tengah Ancaman dan Penolakan


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen

21. Kemudian di sana, di tepi sungai Ahawa itu, aku memaklumkan puasa supaya kami merendahkan diri di hadapan Allah kami dan memohon kepada-Nya jalan yang aman bagi kami, bagi anak-anak kami dan segala harta benda kami.

22. Karena aku malu meminta tentara dan orang-orang berkuda kepada raja untuk mengawal kami terhadap musuh di jalan; sebab kami telah berkata kepada raja, demikian: "Tangan Allah kami melindungi semua orang yang mencari Dia demi keselamatan mereka, tetapi kuasa murka-Nya menimpa semua orang yang meninggalkan Dia."

23. Jadi berpuasalah kami dan memohonkan hal itu kepada Allah dan Allah mengabulkan permohonan kami. (Ezra 8 : 21-23). 

Pada waktu orang Israel berdosa kepada Allah, mereka dihukum oleh Allah dengan ditaklukkan oleh Raja Nebudkadnezar, dibuang ke Babel, dan bait Allah di Yerusalem dihancurkan sampai rata dengan tanah. Tapi sesuai Firman Tuhan yang diucapkan Nabi Yeremia, bahwa bila orang Israel berbalik dengan mencari Tuhan dan hidup di jalan-Nya, maka mereka akan dipulangkan dari pembuangan, dan Bait Allah akan dibangun kembali. Secara kasat nyata memang apa yang dijanjikan Tuhan sangat mustahil untuk terjadi, mengingat kerajaan Babel dan Persia waktu itu sangat kuat. Tapi ternyata Firman Tuhan tak pernah meleset. Tuhan menundukkan hati raja-raja yang menjajah Israel, sehingga orang Israel bisa kembali ke Yerusalem dan membangun Bait Allah dengan sokongan dari Raja dan pembesar lainnya. Bahkan Raja Artahsasta memberikan emas, perak, uang dan dukungan lainnya sebagai persembahannya kepada Allah, supaya Raja dan keluarganya tetap diberkati Allah.

Mengapa Raja Artasasta mau mempersembahkan emas, perak, uang dan lain-lainnya untuk Allah? Karena oleh kehadiran umat Allah di sekitarnya,  Raja merasa diberkati oleh tangan Tuhan. Kehadiran umat Tuhan selalu menjadi berkat kepada orang-orang yang ada di sekitarnya, karena tangan Tuhan selalu melimpahkan berkat kepada orang-orang yang takut akan Tuhan dan lingkungan di sekitarnya.

Ada satu hal yang menarik di kisah umat Tuhan dalam Ezra 8 : 21-23. Meskipun sudah tahu bahwa kembali ke Yerusalem, membangun kembali Bait Suci Yerusalem sudah dijanjikan Allah, dan telah digenapi dengan dukungan penuh dari Raja Artasasta, tapi bukan berarti semua berjalan mulus. Ada orang-orang yang tak suka kalau umat Tuhan menjadi besar dan kuat, sehingga berupaya menggagalkan usaha orang Israel untuk membangun kembali Bait Allah. Mereka tahu bahwa kalau Bait Allah bisa dibangun kembali, orang Israel akan menjadi besar dan kuat karena diberkati Tuhan. Mereka pernah meminta kepada umat Tuhan untuk diperbolehkan ikut serta membangun rumah Tuhan. Tapi karena umat Tuhan menolak campur tangan mereka untuk ikut membangun rumah Tuhan, maka mereka mulai mencari cara menghalangi pembangunan rumah Tuhan. Hal ini dilakukan dengan memfitnah orang Israel di hadapan Raja, menyuap pejabat untuk menghalangi pembangunan Bait Allah. Mereka juga bisa saja melakukan apa pun untuk menyakiti umat Tuhan, sehingga umat Tuhan takut.....

Satu hal yang istimewa adalah, bahwa umat Tuhan tetap menolak campur tangan orang lain dalam pembangunan bait Allah. Dan bahkan mereka tak memanfaatkan  kedekatan mereka kepada Raja untuk meminta pertolongan Raja. Mereka hanya mau mengandalkan Tuhan saja untuk mencari pertolongan. Di Ezra 8 : 22 dikatakan demikian," Karena aku malu meminta tentara dan orang-orang berkuda kepada raja untuk mengawal kami terhadap musuh di jalan; sebab kami telah berkata kepada raja, demikian: "Tangan Allah kami melindungi semua orang yang mencari Dia demi keselamatan mereka, tetapi kuasa murka-Nya menimpa semua orang yang meninggalkan Dia."

Dan tangan Tuhan tak pernah kurang panjang untuk memberikan bantuan kepada umat-Nya, sesuai apa yang telah Tuhan janjikan. Ezra memberi kesaksian bagaimana Tuhan telah memberikan pertolongan kepada umat Israel terhadap janji-Nya.

Kisah di Ezra ini sangat cocok dengan keadaan kita saat ini. Banyak pembangunan gereja di Indonesia dihambat, dengan tidak dikeluarkan ijinnya, diperlakukan tidak adil, diteror, bahkan ada gereja yang dirusak. Orang beragama lain sering menganggap umat Tuhan adalah orang yang kafir, mereka menghina kita di perbagai kesempatan, menganggap kita sesat. Mereka menganggap gereja tak layak ada di bumi Indonesia. Padahal UUD 1945 jelas telah menjamin kebebasan 5 agama yang diakui negara, termasuk agama Kristen Protestant dan Katolik. Hak kita sama dengan penganut agama lain walau kita hanya kaum minoritas.....

Kita ingat kasus GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia. Kalau kita mengalami hal ini, kita tahu bahwa larangan untuk membangun Bait Allah juga pernah dialami oleh umat Israel dulu kala. Padahal Raja sendiri yang telah memerintahkan pembangunan Bait Allah itu, maka secara hukum waktu itu, pembangunan Bait Allah di Yerusalem adalah sesuai hukum negara.....Tapi ada pejabat di bawah Raja yang tidak mau taat perintah Raja.....

Belajar dari Ezra, pelarangan pembangunan gereja adalah hal yang biasa. Namun kita tidak boleh menyelesaikan masalah itu dengan cara-cara dunia, seperti menyuap, meminta beking pada pejabat, atau dengan mengharapkan bantuan dari orang-orang di luar gereja. Satu-satunya yang kita harus lakukan adalah mengharapkan bantuan dari Allah. Sama seperti kisah di Ezra, kita harus yakin bahwa kalau gereja itu memang harus berdiri karena kehendak Allah, pasti akan ada masanya gereja itu bisa berdiri. Sebab siapakah yang bisa melawan kehendak Allah?

Mungkin dengan kita taat kepada Alkitab, dan tidak kompromi dengan dunia, pembangunan gereja bisa terhenti sementara waktu. Tapi itu bukan masalah, kita tetap harus berjalan sesuai perintah Tuhan dan tidak kompromi terhadap dunia. Percayalah bahwa tangan Allah tak kurang panjang untuk melaksanakan apa pun maksud dan keinginan-Nya.....

Satu hal yang penting dari kitab Ezra di atas, adalah Ezra merasa malu untuk meminta bantuan Raja. Sebab Ezra telah mengisahkan betapa baik dan dahsyatnya kuasa Tuhan kepada Raja. Dan Ezra ingin agar pandangan Raja, bahwa Allah Israel itu adalah Allah yang layak disembah tidak berubah. Ezra tidak ingin membuat nama Allah dipermalukan di hadapan Raja......

Kita sebagai orang Kristen, yang menghadapi masalah pelarangan gereja, ketidakadilan, teror atau penganiayaan tidak boleh membuat nama Tuhan dihujat. Tidak boleh kita melawan kejahatan dengan kejahatan, kompromi dengan menyuap, kompromi dengan minta beking pejabat, dan lain sebagainya. Kita harus tunjukkan kepada dunia betapa baik dan berkuasa-Nya Tuhan kita itu, sehingga semua orang yang belum mengenal Tuhan akan mengakui kuasa dan kedahsyatan Tuhan. Kehadiran Gereja, walau ditengah ancaman dan ketidakadilan harus tetap menjadi berkat dan memancarkan terang bagi dunia....Berilah kesempatan kepada Tuhan untuk bertindak, dan memasyurkan nama-Nya....Biarlah Tuhan sendiri yang membela nama-Nya....Bagian kita hanyalah tetap melakukan Firman Tuhan dengan setia dan tetap membagikan kasih, agar kita menjadi berkat bagi dunia........Sebab bukankah Allah tak pernah memerlukan pembelaan dari manusia?

Renungan Kristen




 

RENUNGAN KRISTEN. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com