Renungan Harian Kristen Singkat

Jangan Pernah Merasa Tak Layak Berdoa pada Tuhan


Renungan Kristem : Sekedar Berbagi Renungan Kristen

21. Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya.

22. Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami."

23. Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"

24. Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"(Markus 9 : 21-23)

Di awal tahun 2000-an, saya sering mengunjungi Persekutuan Doa Malam yang selalu diadakan hari Rabu dan Jum'at Malam di suatu Gereja. Ada satu Bapak yang selalu rajin datang ke Persekutuan Doa Malam beserta istri dan anak-anaknya, tapi selalu menolak untuk memimpin doa bersama. Alasannya ia tidak pandai berdoa. Apa iya ada orang yang tak pandai berdoa?

Memang kadangkala orang takut untuk berdoa bagi sendiri, atau takut kalau memimpin doa bersama karena merasa dirinya belum layak untuk itu. Bisa karena merasa belum punya iman cukup kuat, bisa karena tak pandai berkata-kata, ada juga yang merasa dirinya begitu kotor sehingga kalau menyampaikan permohonan kepada Tuhan, takut kalau Tuhan tidak sudi mendengar. Untuk kita yang merasa seperti ini, paling tidak ada 2 cerita di Alkitab yang sungguh menguatkan keberanian kita untuk mau berdoa kepada Allah.

Kisah yang pertama dimuat di Alkitab Markus 9 : 21-23. Dikisahkan ada seorang bapak yang sangat ingin anak kesayangannya yang sakit sejak kecil memperoleh kesembuhan. Ia pasti sudah mendengar kalau Yesus sering melakukan suatu mukzizat menyembuhkan orang yang sakit, sehingga ia datang ke Yesus untuk memohon pertolongan. Tapi rupanya Bapak ini merasa imannya tak cukup kuat untuk membuat suatu mukzizat bagi anaknya. Maka di Markus 9 : 22 ia berkata kepada Yesus,"Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami.". Dan karena Yesus mengkritiknya atas ketidakpercayaannya, maka di ayat 24 dinyatakan bahwa, "Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!". Dan Yesus pun mengabulkan permohonan bapak itu, sehingga anaknya pun segera sembuh.

Dari kisah di atas kita belajar bahwa, kasih Yesus kepada kita jauh lebih besar dari pada ketidakpercayaan kita. Maka tak ada alasan bagi kita untuk merasa takut untuk berdoa  karena merasa  iman kita belum kuat.  Pada dasarnya kita mau datang kepada Allah untuk berdoa saja, sudah suatu bukti kita punya iman, walau pun sedikit sekali. Yesus membahasakannya, sekecil biji sesawi. Allah pasti menghargai kemauan kita untuk merendahkan diri pada-Nya dan datang untuk berdoa. Ia pasti menjawab doa kita walau iman kita hanya sekecil biji sesawi sekali pun.

Lalu bagaimana kalau kita merasa sangat jahat dan kotor, apakah artinya kita tidak layak berdoa kepada Allah? Alkitab menyatakan, bahwa Iblis pun sebagai makhluk paling jahat dan biangnya dosa, permintaannya tetap didengar oleh Allah. Hal itu dinyatakan Alkitab di Ayub 1 : 9-12

9. Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?

10. Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.

11. Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."

12. Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.(9Ayub 1 : 9-12)

Melalui ayat di atas dinyatakan, bahwa permintaan Iblis yang sangat jahat pun di dengar Tuhan. 

Tentunya Tuhan tidak serampangan menjawab doa Iblis. Pasti Tuhan sudah tahu kalau Ayub bisa melewati pencobaan yang diijinkan-Nya itu. Saya juga yakin bahwa semua anak-anak Ayub langsung dimasukkan Tuhan ke surga, walau hal ini tidak tersurat dinyatakan oleh Alkitab. Tapi di awal kitab Ayub 1 tadi dinyatakan secara tersirat betapa salehnya Ayub, dan setiap saat ia selalu menguduskan anak-anaknya dan membuat persembahan korban bakaran sebanyak jumlah anak-anaknya sebagai penebus dosa, takut kalau anak-anaknya telah berdosa atau mengutuki Allah dalam hati. (Ayub 1 ayat 5). Maka pasti anak-anak Ayub langsung masuk ke surga karena Ayub selalu menguduskan semua anaknya. Dan setelah selesai semua pencobaan, Ayub dipulihkan oleh Tuhan, dan semua miliknya diberkati sehingga menjadi 2 kali lipat dari kepunyaannya semulanya. (Ayub 42 : 10).

Satu yang penting buat kita dari kisah Ayub tadi adalah, kita bisa melihat bahwa kasih Tuhan juga jauh lebih besar dari dosa dan kekotoran siapa pun. Kalau Iblis pun yang jahat didengar permintaannya oleh Allah, masakan permintaan kita tidak didengar oleh Allah? Apakah di dunia dan akhirat ini ada makhluk yang lebih jahat dari Iblis?

Maka melalui renungan ini kita belajar bahwa tidak ada alasan untuk kita merasa tak layak untuk berdoa. Apakah karena kurang iman? Apakah karena kita kotor dan banyak dosa? Atau karena kelemahan kita yang lain? Dua kisah di Alkitab tadi sudah cukup untuk  menyatakan bahwa kasih Allah pada kita jauh lebih besar dari apa pun kekurangan kita, sehingga tak ada yang bisa menghalangi Tuhan untuk mendengar doa kita. Maka disaat kita sedang kesulitan, betapa pun juga keadaan kita, datanglah kepada Allah dan pasti Allah akan memberikan jalan keluar kepada kita. Tidak ada perlunya kita mencari pertolongan lain selain dari pertolongan Allah.

Renungan Kristen





 

RENUNGAN KRISTEN. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com