Renungan Harian Kristen Singkat

Menjadi Hamba Allah yang Beruntung


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen

7. "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!

8. Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.

9. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?

10. Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."(Lukas 17 : 7-10)

Hamba atau budak adalah manusia yang dimiliki oleh majikannya. Ia tak berhak untuk semaunya pindah bekerja kepada orang lain. Ia juga bukan bekerja untuk mendapatkan bayaran dari majikannya, tapi dengan sendirinya ia dihidupi oleh majikannya. Bahkan banyak hamba yang begitu disayang majikannya dan dianggap sebagai keluarga sendiri. Contohnya adalah hamba dari perwira di Karpernaum yang sakit lumpuh di Matius 8 : 5-13. Tuannya dengan susah payah datang kepada Yesus, minta supaya Ia sudi menyembuhkan hambanya itu. Sebab kalau kita merasa memiliki sesuatu, pasti kita punya kewajiban memeliharanya. Demikian juga budak pasti dipelihara oleh tuannya.

Berbeda dengan pegawai. Hubungan pegawai dan majikan lebih sebagai hubungan saling menguntungkan. Pegawai butuh uang dari majikan, majikan butuh tenaga dari pegawai untuk membantunya melakukan pekerjaan yang tidak bisa majikan lakukan sendiri. Majikan hanya punya tanggung jawab sebatas upah seperti yang sudah disepakati bersama. Dan saat pegawai itu tak lagi bekerja di sana, maka lepaslah sudah tanggung jawab majikan kepada pegawai.

Bagaimana dengan pelayan-pelayan di gereja, seperti pemain musik, kolektan, anggota paduan suara, penginjil, penatua, pendeta dan lain sebagainya? Apakah mereka pegawai Allah atau Hamba Allah? Kalau saya disuruh memilih, lebih baik menjadi Hamba Allah, daripada pegawai Allah. Kenapa?

Menjadi Hamba Allah berarti diakui Allah sebagai milik-Nya. Hamba-Hamba Allah pasti akan dipelihara oleh Allah, karena Allah merasa sebagai pemiliknya. Dan Allah adalah Tuan yang sangat baik seperti Perwira di Kapernaum di Matius 8 tadi, Ia menganggap hambanya sebagai keluarga-Nya sendiri, dan sangat mengasihi Hamba-Hambanya.

Sebutan Hamba Allah saat ini hanya digunakan untuk orang yang menjadi Pendeta. Namun sesungguhnya semua orang yang melakukan pelayanan di gereja adalah Hamba Allah juga. Hamba Allah berarti milik Allah yang dipelihara seperti keluarga-Nya sendiri.

Pendeta memang digaji oleh organisasi gereja, tapi uangnya adalah dari persembahan jemaat kepada Tuhan, gaji Pendeta itu dari uang milik Allah. Pendeta adalah Hamba Allah, sama seperti hamba dari Perwira di Kapernaum, telah dianggap oleh Allah sebagai bagian keluarga Allah. Wah, sungguh betapa agungnya menjadi Pendeta, menjadi bagian dari Rumah Tangga Allah sendiri.

Demikian juga berlaku dengan jemaat yang melayani di gereja sebagai pemandu nyanyian, anggota paduan suara, pemusik, penginjil, atau apa pun juga posisinya. Mereka adalah hamba Allah, bagian dari keluarga Allah. Kalau pun mereka menerima fasilitas dari gereja, itu juga bukan uang milik organisasi gereja, itu adalah uang dari persembahan jemaat untuk Tuhan. Dan sebagai milik Tuhan, Hamba Allah pasti dihidupi oleh Allah sebagai pemiliknya, melalui jalan-jalan berkat-Nya, apakah melalui pekerjaannya di kantor, penghasilan jualan, atau apa pun. Tapi bagi mereka Tuhan pasti pelihara sehingga tak berkekurangan. Sebab janji Tuhan  bagi Hamba-Hamba Tuhan adalah :

31. Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

32. Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.

33. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.(Matius 6 : 31-33)

Firman Allah menyatakan bahwa Hamba-Hamba Tuhan tak perlu kuatir akan kehidupannya, pasti akan dipelihara oleh Allah. Segala kebutuhannya pasti akan dipenuhi oleh Allah. Sebab bagaimana mungkin Allah tidak memelihara orang-orang yang dianggap sebagai milik-Nya?

Namun kalau pelayan-pelayan di gereja itu adalah Hamba-Hamba Tuhan, pantaskah kalau mereka menuntut upah atau pujian atas jasa mereka kepada gereja? Kalau pelayan-pelayan gereja menuntut suatu upah dari Tuhan, berarti ia melihat dirinya sebagai seorang pegawai, bukan hamba. Maka kalau pegawai sudah mendapatkan upah, ia sudah cukup mendapat bayarannya. Tanggung jawab Allah padanya selesai saat upah itu telah diterimanya. Maka sungguhlah merugi kalau orang mau melayani Tuhan di gereja, kalau motivasi bukan sebagai persembahan untuk Tuhan.

Sebagai Hamba Allah, kalau kita sudah melakukan pelayanan di gereja, selayaknyalah kita berkata:

"Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan." (Lukas 7 : 10)

Kalau kita sudah melakukan pelayanan kepada Kerajaan Allah, tak perlu kuatir apa yang akan kita makan, kita minum dan kita pakai,......semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.(Matius 6 : 31-33)


Renungan Kristen
 

RENUNGAN KRISTEN. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com