Renungan Harian Kristen Singkat

Menyertakan Allah dalam Perencanaan


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen


13. Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung",

14. sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.

15. Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."

16. Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.

17. Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa. (Yakobus 4 : 13-17)

Beberapa bulan sebelum kerusuhan Indonesia di Mei tahun 1998, ada seorang Pengusaha Properti yang sangat pandai dan sukses, diwanwancarai oleh televisi. Buat saya, Pengusaha itu adalah guru dalam bidang properti yang sangat saya hormati. Dalam wawancara tersebut beliau membagikan rahasia kesuksesannya dalam bidang properti. Rahasianya adalah, dalam properti selalu ada masa "rush" dan ada masa "boom" (masa dimana pasar surut dan masa dimana pasar ramai). Menurutnya, Perusahaannya selalu membangun properti di masa "rush" agar siap dipasarkan pada masa "boom". Memang pasar properti Indonesia selalu ramai di sekitar bulan Desember sampai Februari, saat orang menerima bonus gaji dan deviden, dan ramai lagi di sekitar bulan Maret sampai Mei, saat anggaran belanja baru Pemerintah cair. Di luar bulan-bulan itu, pasar properti Indonesia selalu surut.

Tapi untuk tahun 1998 itu, ternyata prediksi Pengusaha tersebut meleset. Sehabis "rush" tidak ada "boom", malah yang ada "super rush" alias krisis ekonomi yang memicu kerusuhan yang dahsyat. Saya dengar Pengusaha tersebut sempat sakit, dan terpaksa melepas sebagian asetnya. Namun di saat susahnya beliau menjadi dekat dengan Tuhan, dan kabarnya malah memutuskan untuk menjadi seorang Penginjil. Di tahun 2013 ini, saya lihat ia sudah bangkit lagi membuat Proyek Prestisius di Pusat Kota Jakarta.

Memang apa yang terjadi besok tak pernah  kita ketahui. Maka Alkitab di Yakobus 4 : 13-17, mengingatkan kita untuk tidak merencanakan sesuatu tanpa menyertakan Tuhan. Dalam bisnis ada peribahasa,"Jangan kita menghitung berapa jumlah ayam yang akan kita punya dari jumlah telur yang sedang ditetaskan." Ada orang yang berpikir dirinya sudah begitu pintar dan telah melakukan pengamanan dengan rencana A, rencana B, dan rencana C, sehingga mengesampingkan perlunya penyertaan Tuhan dalam perencanannya. Tapi kadangkala, kalau namanya kita sedang apes atau sial, semua rencana yang sudah disusun dengan baik pun bisa gagal di tengah jalan, karena suatu keadaan yang tak terduga. Di situlah pentingnya kita menyertakan Tuhan dalam perencanaan bisnis kita.

Merencanakan bisnis dengan menyertakan Tuhan bukan artinya semua urusan dijamin akan berjalan mulus. Namun dengan adanya penyertaan Tuhan, kita mempunyai kekuatan untuk bangkit kalau kita jatuh. Kita juga punya keyakinan untuk percaya, bahwa maksud Tuhan selalu yang terbaik untuk kita. Alkitab menyatakan Janji Tuhan demikian, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.(Yeremia 29 : 11)" . Dengan keyakinan akan penyertaan Tuhan, kita akan selalu dapat berpikir positif, walau apa pun yang terjadi. Maka seperti Pengusaha Properti yang saya ceritakan di atas, dengan keyakinan akan penyertaan Tuhan, kita akan selalu punya kekuatan luar biasa untuk bangkit dari keterpurukan.

Masa depan memang tak bisa ditebak. Tanpa penyertaan Tuhan, manusia tidak punya pegangan untuk berharap. Dalam sebuah blog, saya membaca bahwa ketika krisis ekonomi mulai melanda Amerika Serikat, ada seorang Pengusaha yang usahanya bangkrut, kemudian bunuh diri setelah membunuh seluruh anggota keluarga lainnya. Inilah bahayanya kalau kita tidak pernah menyertakan Tuhan dalam merencanakan hidup kita.

Maka mulailah segala aktifitas dengan doa dan penyerahan pada Tuhan. Maka kita akan mempunyai dasar keyakinan, bahwa dalam keadaan yang sulit seperti apa pun, ada Tuhan yang mampu menolong kita. Carilah pegangan hanya kepada tangan kasih Tuhan di saat kesulitan menerpa. Dan percayalah janji Tuhan bahwa rancangan Tuhan selalu adalah rancangan damai sejahtera, dan bukan rancangan kecelakaan. Maka kita akan selalu mampu untuk bangkit dalam situasi sesulit apa pun......

Seperti dikatakan dalam bait sebuah lagu tentang umat Tuhan,"...apabila ia jatuh, tak akan tergeletak..sebab Tuhan menopang tangannya..."

Renungan Kristen
 

RENUNGAN KRISTEN. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com