Renungan Harian Kristen Singkat

Menjauhi Ajaran yang Tidak Sehat


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen

1. Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
2. Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
3. Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.(2 Timotius 4 : 1-4)

Pagi ini saya menonton banyak video dari sebuah acara TV yang dimuat di You Tube.  Isinya memuat sebuah acara diskusi tentang kasus-kasus hukum di Indonesia oleh para Lawyer senior. Mereka membahas kasus-kasus hukum yang sedang hangat dibicarakan masyarakat, yang mengusik rasa keadilan masyarakat. Ternyata saya mendapati bahwa hukum yang sudah dimuat dengan rinci di dalam kitab undang-undang kita, bisa ditafsirkan dengan berbagai cara. Runyamnya banyak ahli hukum yang mencoba menafsirkan peraturan itu sesuai keinginan sendiri, diutak-atik dan diramu sedemikian rupa sehingga terlihat menguntungkan kliennya. Sebuah debat hukum tentang suatu kasus, yang menggunakan pasal hukum yang sama pun bisa menjadi berkepanjangan karena masing-masing pihak menafsirkan pasal itu sesuai kebenarannya sendiri....

Salah satu masalah yang disinggung secara tersirat adalah sebuah masalah yang dekat dengan kita sebagai Orang Kristen, yaitu masalah GKI Taman Yasmin. Secara hukum keputusan kemenangan GKI Taman Yasmin di MA sudah final, dan bersifat mengikat. Tapi pihak yang tidak setuju dengan keberadaan GKI Yasmin membuat penafsiran hukum sendiri untuk membenarkan tindakannya untuk tetap menyegel GKI Taman Yasmin. Bagi kita Orang Kristen, kita merasa diperlakukan tak adil. Tapi mungkin bagi yang tak setuju dengan keberadaan GKI Taman Yasmin, mereka merasa tak salah dan punya dalil hukum yang kuat untuk melakukan hal itu.

Penafsiran yang berbeda-beda juga bisa terjadi dengan Alkitab. Kita tahu bahwa apa yang diinginkan oleh Allah untuk kita lakukan dan apa yang harus dihindari oleh manusia sudah diatur jelas di dalam Alkitab. Tapi manusia suka membuat tafsiran-tafsiran sendiri untuk menyenangkan hatinya...

Salah satu contoh kecil penafsiran Alkitab yang menyimpang adalah dalam masalah Pernikahan Gay. Beberapa waktu lalu kita mendengar berita pemberkatan pernikahan seorang penyanyi pria dengan teman prianya di sebuah Gereja di Inggris. Kalau lokasi pemberkatannya di gereja berarti secara tak langsung gereja menyetujui perkawinan antara pasangan gay. Dan kalau hukum di Inggris yang melegalisasi pernikahan Gay bisa disahkan, lalu kenapa Gereja tak menentangnya? Padahal Alkitab di Kejadian 2 : 24 menyatakan demikian:"Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging" Lalu apa ada dalil Alkitab untuk pembenaran atas pernikahan Gay sehingga gereja tidak menentangnya?

Kita juga pernah dengar berita tentang seorang Pendeta di Indonesia yang menikahkan seorang artis dengan pria yang diketahui sudah mempunyai istri. Dalam suatu wawancara di TV, saya mendengar sang artis saat itu menyatakan bahwa pernikahan itu adalah kehendak Tuhan. Walau ditentang oleh keluarganya dan oleh istri sang calon mempelai pria, mereka tetap menikah. Tapi sungguh sayang akhirnya rumah tangga mereka runtuh setelah memiliki anak. Bagaimana gereja bisa menikahkan seorang yang sudah menikah dengan orang lain (walau sang pria sudah cerai secara hukum) kalau Alkitab berkata demikian :"Kepada orang-orang yang telah kawin aku--tidak, bukan aku, tetapi Tuhan--perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya. Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.(1 Korintus 7 : 10-11)".

Jadi kalau ada gereja menikahkan seorang wanita dengan pria yang sudah bersuami, bagaimana mereka bisa merasa itu sebagai kehendak Tuhan? Bisa saja, kalau Alkitab ditafsirkan dengan cara yang sesuai keinginannya telinga. Lalu bagaimana dengan masalah perkawinan gay? Masalah Aborsi? Masalah lokalisasi pelacuran? Kalau kita mau, semua dosa bisa saja dibuatkan dalil Alkitabnya sehingga seolah-olah tindakan salah itu adalah kehendak Tuhan... Tapi bukankah praktek seperti itulah yang pernah dikritik oleh Tuhan Yesus dari orang-orang Yahudi? (lihat Matius 15 : 1-9)

Datangnya saat seperti saat ini sudah dinubuatkan jauh hari di dalam Alkitab. 2 Timotius 4 : 3-4 mencatat demikian :" Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng".

Lalu apa yang harus kita lakukan menghadapi ajaran-ajaran yang tidak sehat seperti di atas?

2 Timotius 4: 1-2 mengingatkan kepada kita demikian :" Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran" 

Ya, hal yang terpenting adalah kita harus ingat bahwa semua yang kita lakukan di dunia akan diminta pertanggungjawabannya oleh Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati.... Anda boleh berusaha melakukan Alkitab sepenuh hati untuk menyenangkan Allah, atau mencari guru-guru yang ajaran menyimpang, tapi menyenangkan telinga anda. Tapi apa pun pilihan anda, anda pasti akan diminta pertanggungjawaban atas pilihan  itu di Hari Penghakiman kelak....

Kita juga diingatkan untuk selalu memegang dan mewartakan ajaran Tuhan yang Alkitabiah, selalu siap sedia melakukan Firman Tuhan, menyatakan apa yang salah, dan saling menegor dan menasehati satu sama lain....

Maka kalau kita melakukan suatu tindakan dan menyadari kalau tindakan kita itu salah, segeralah bertobat dan perbaiki diri kita sesuai yang diajarkan oleh Firman Tuhan...Janganlah kita berusaha mencari pembenaran atas tindakan kita, apalagi dengan memutarbalikkan Firman Tuhan...Sebab kita semua pasti akan dihakimi oleh Allah di akhirat nanti, dan Allah tahu benar apa yang kita sembunyikan di dalam hati kita...

Renungan Kristen

Garam dan Terang Dunia


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen


13. "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
14. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

15. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.

16. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5 : 13-16)

Dalam satu forum beberapa waktu lalu, saya menegor seseorang yang memakai gambar Tuhan Yesus  sebagai logonya, tapi komentarnya mendukung lokalisasi pelacuran. Ya, buat pemikiran beberapa pihak lokalisasi pelacuran mungkin bagus, dengan alasan supaya penyakit akibat seks bisa dilokalisasi di satu tempat. Masalahnya bagi seorang yang memakai gambar Yesus sebagai logo dirinya, semestinya ia sadar bahwa orang lain pasti akan menyorotinya sebagai murid Kristus. Lalu apakah Kristus pernah menganjurkan pelacuran atau zinah di dalam Alkitab? Bukankah keberadaan  lokalisasi pelacuran tak lain hanyalah sebuah alasan untuk membenarkan sebuah dosa?

Ada juga tetangga di kontrakan kami di Sudirman, yang dikenal sering mengadakan kebaktian di rumahnya. Tapi ia juga dikenal di kompleks sebagai orang kaya yang pelit, tak mau bayar iuran sampah malahan menaruh sampah-sampahnya di bak sampah tetangga. Ia juga dikenal suka  memarahi pegawai-pegawainya di pinggir jalan dengan berteriak-teriak sehingga didengar banyak orang. Sungguh kesaksian yang tak baik buat lingkungan sekitarnya. Apalagi orang mengenalnya sebagai Orang Kristen yang sering mengadakan kebaktian di rumahnya...

Sadarkah anda siapakah kita ini sebenarnya? Tahukah anda tentang siapakah Orang Kristen menurut Tuhan Yesus Kristus?  Yesus dalam Matius 5 : 13-16 menegaskan kepada kita, bahwa Orang Kristen itu adalah "Garam dan Terang Dunia."

Apa itu "Garam dan Terang Dunia"?
 
Kita tahu fungsinya garam, yaitu sebagai pemberi rasa enak pada makanan, dan sekaligus sumber beberapa mineral penting bagi tubuh kita. Garam ditambahkan ke makanan agar rasanya tidak hambar, tapi nikmat. Sebagai "Garam Dunia", Orang Kristen harus membuat lingkungan di sekitarnya menjadi lebih indah. Orang Kristen harus membuat orang-orang lain di sekitarnya merasakan berkat Tuhan melalui kehadirannya. Tuhan Yesus di Matius 5 : 13 mengatakan demikian :"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang..." Jadi kalau sebagai Orang Kristen, kehadiran kita tak menjadi berkat bagi orang lain di sekitar kita, apakah gunanya kita bagi Tuhan? Dan apakah arti kehadiran kita bagi dunia? 

Dalam Matius 5 : 14-15, Tuhan Yesus juga mengatakan bahwa Orang Kristen itu adalah "Terang Dunia", Terang selalu menerangi jalan agar orang yang berjalan di sana tidak tersesat. Menjadi "Terang Dunia" berarti  kita harus menjadi teladan dan panutan yang baik bagi lingkungan sekitar kita. Kita harus menyuarakan kebenaran dan keadilan di tengah dunia yang penuh dengan kesesatan. Kalau Orang Kristen justru ikut hanyut sebagai pelaku-pelaku ketidakadilan, atau menjadi pelaku-pelaku kesesatan, lalu apa gunanya kehadiran kita di dunia bagi Tuhan? Apa artinya kehadiran kita di dunia sebagai pembawa terang bagi orang lain?

Suka atau tidak suka, saat kita memperkenalkan diri kita sebagai Orang Kristen, orang akan mencari jejak Kristus di dalam diri kita. Pengikut Kristus yang baik harus bisa menerangi jalan orang lain yang tersesat, sehingga mereka melihat jalan menuju Kristus. Orang Kristen yang baik harus mampu menunjukkan jejak-jejak Kristus di dalam dirinya untuk diikuti oleh orang lain, agar orang lain juga diselamatkan.....

Maka dalam Matius 5 : 16, Tuhan Yesus menegaskan demikian :" Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." 

Sudahkah kehidupan kita menunjukkan jejak-jejak Kristus bagi orang lain di sekitar kita? Sudahkah tindakan kita membuat orang lain ikut memuliakan Allah? 

Ingatlah bahwa kita ini adalah "Garam Dunia" Garam Dunia harus bisa membuat orang-orang di sekitar kita ikut merasakan berkat dan penyertaan Tuhan. Tapi Garam yang menjadi tawar tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang....

Renungan Kristen

Mendengar Firman Tuhan dan Melakukannya


Renungan Kristen : Sekedar Berbagi Renungan Kristen

46. "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?

47. Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya--Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan--,

48. ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.

49. Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya."(Lukas 6 : 46-49)


Membangun rumah yang kokoh membutuhkan pondasi yang kuat, agar konstruksi rumah dapat berdiri  di tegak atas tanah. Sebab tanah yang gembur akan mudah berubah bentuk bila terkena tekanan, terutama kalau dalam keadaan basah. Kita sering mendengar kasus gagalnya konstruksi bangunan tinggi yang menyebabkan bangunan itu miring. Salah satu yang terkenal adalah kasus “Menara Pisa” di Italia, yang miring dan sebagian lantainya masuk ke dalam tanah akibat pondasinya ambles ke dalam tanah sedalam 3 meter. Pondasi yang salah konstruksi tak dapat menghalangi amblesnya bangunan menara itu, sehingga menjadi miring. Ada lagi kasus bangunan rumah sakit di Bandung yang miring sehingga ranjang pasien yang beroda bisa jalan sendiri kalau tak dikunci.



Pembangunan di daerah bekas rawa yang gembur memiliki kesulitan tersendiri, karena tanah mudah ambles saat basah. Maka ukuran pondasi harus besar, bahkan perlu pondasi khusus seperti tiang pancang atau pondasi tipe raft (rakit). Hal ini juga terjadi di daerah pantai yang tanahnya berupa lapisan pasir mengandung garam.

Biaya konstruksi pondasi sangat mahal, bisa mencapai 30 % dari biaya bangunan, tapi membangun rumah tanpa pondasi yang kuat sama saja mempertaruhkan harta dan nyawa kita. Bangunan yang kita buat bisa roboh atau miring karena ambles ke dalam tanah.

Maka pengandaian Tuhan Yesus dalam Lukas 6 : 46-49 sangatlah tepat. Tuhan Yesus menggambarkan bahwa orang yang membaca firman Tuhan dan melakukannya seperti membangun rumah di atas pondasi batu yang kuat, yang tak akan roboh saat diterjang banjir. Tetapi orang yang membaca firman Tuhan dan tidak mau melakukannya seperti membangun rumah di atas tanah tanpa pondasi, yang akan rusak parah saat diterjang banjir. Sebab saat ada banjir pastilah pasir atau tanah gembur akan terkikis oleh air, dan akan mudah ambles.

Membaca Firman Tuhan dan melakukannya adalah sebuah dasar yang kokoh bagi kehidupan rohani kita. Sebab Firman Tuhan itu adalah pedang Roh. Firman Tuhan itu sangat penting untuk kita pegang saat kita menghadapi berbagai pencobaan, agar kita tak jatuh ke dalam perangkap Iblis. Sebab Iblis adalah penipu ulung yang selalu ingin menyesatkan manusia, namun Firman Tuhan berisi kebenaran yang akan menelanjangi setiap tipu daya dari Iblis.

Orang Kristen mempunyai kuasa untuk menginjak-injak Iblis dan mematahkan setiap serangan Iblis. Orang Kristen juga selalu dalam penyertaan Tuhan dalam setiap nafas kehidupannya. Asalkan kita mau mengandalkan Tuhan dalam setiap persoalan hidup, Tuhan pasti akan bertindak menolong kita untuk keluar dari pencobaan yang kita hadapi. Bersama Tuhan tak ada yang mustahil, tak ada persoalan yang terlalu sulit untuk kita selesaikan. Sebab Tuhan selalu lebih besar dari masalah kita....

Namun kalau kita hanya mau menjadi pendengar firman, tapi tidak berusaha untuk melakukan firman Tuhan itu, maka di saat datang pencobaan, kita akan mudah untuk lupa kalau kita punya Tuhan Yang Maha Dahsyat. Hanya dengan bergaul erat dengan firman Tuhan dan setia belajar mempraktekkannya yang akan membuat pengenalan kita akan sifat-sifat Tuhan Yang Maha Kasih itu semakin mendalam. Kasih Tuhan itulah yang akan menjadi pegangan kita saat badai kehidupan menerpa. Di saat kita tak tahu lagi harus berharap kepada siapa disaat susah, kita akan ingat bahwa ada Tuhan yang akan selalu setia mendampingi kita. Tuhan tak akan pernah meninggalkan kita sesaat pun di saat kita mengandalkan-Nya. Orang yang bersandar kepada Tuhan pasti akan mampu untuk bangkit dari keterpurukannya, dan ia pasti akan keluar sebagai pemenang di setiap ujian kehidupan yang dilaluinya. Sebab semua masalah yang rumit adalah hal yang mudah untuk diselesaikan  bagi  kita, bila kita bersama Tuhan kita.....

Maka benarlah syair sebuah  lagu rohani yang mengatakan  demikian :

Tuhan menetapkan langkah-langkah orang

Yang hidupnya berkenan kepada-Nya

Apabila ia jatuh, tak akan terg’letak

S’bab Tuhan menopang tangannya

Tangannya, tangannya, s’bab Tuhan menopang tangannya

Apabila ia jatuh tak akan terg’letak

S’bab Tuhan menopang tangannya


Marilah kita menjadi orang-orang yang berkenan kepada Tuhan dengan selalu rajin belajar Firman Tuhan dan mempraktekkannya. Maka di saat kita jatuh, pasti tak akan tergeletak, karena Tuhan akan selalu setia memegang tangan kita di saat pencobaan itu datang......

Renungan Kristen
 

RENUNGAN KRISTEN. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com